Salin Artikel

Wapres: Indonesia Ubah Fokus Kebijakan Prioritas karena Pandemi Covid-19

Perubahan fokus tersebut dikarenakan saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19.

"Dalam menghadapi masa pandemi ini, Indonesia sementara ini melakukan refocusing. Fokusnya diubah dulu yaitu dalam rangka menanggulangi Covid-19 dari berbagai sektor," ujar Ma'ruf dalam acara Pesantren Ramadhan Online Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Tahun 2020 melalui telekonferensi yang dikutip dari siaran pers Senin (11/5/2020).

Saat ini, pemerintah melakukan lima program prioritas yang meliputi pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Namun, adanya pandemi Covid-19, pemerintah pun memilih untuk melakukan perubahan fokus tersebut.

Dalam pelaksanaan penanggulangannya, kata Ma'ruf, pemerintah memiliki tiga fokus utama untuk penyelesaian Covid-19.

Ketiga fokus tersebut adalah melakukan tes masif dan agresif, perawatan dan pengobatan intensif, serta penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Upaya ini dilakukan untuk mencegah bahaya yang timbul di masyarakat. Jangan sampai membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan mengutamakan kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia, terutama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Hingga Minggu (10/5/2020), kasus Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 14.032 yang terkonfirmasi positif.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.698 orang dinyatakan sembuh dan 973 orang meninggal dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/11/12395241/wapres-indonesia-ubah-fokus-kebijakan-prioritas-karena-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke