Salin Artikel

Saat Mumtaz Rais Anggap Saudara-saudara Kandungnya Baper Politik...

Penilaian tersebut bahkan disampaikan langsung oleh adik kandungnya, Mumtaz Rais, yang juga pimpinan di partai tersebut.

"Sebagai rekan separtai, sungguh kami sangat menyayangkan keputusan tersebut karena kedewasaan dalam berpolitik tidak ditunjukkan oleh Saudaraku Hanafi Rais," tulis Mumtaz dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Keputusan Hanafi untuk mundur dari partai berlambang matahari itu diketahui pertama kali dari sebuah salinan surat yang beredar di grup WhatsApp awak media, Selasa (5/5/2020).

Surat itu ditandatangani oleh Hanafi sendiri di atas materai Rp 6.000.

Melalui surat tersebut, Hanafi menyebutkan bahwa partai yang didirikan oleh orangtuanya, Amien Rais, itu telah melewati momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap.

Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari pelaksanaan Kongres V PAN yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Februari lalu.

Bahkan, ia menyebutkan, pelaksanaan kongres tersebut telah mencoreng nama besar partai karena sarat dengan kekerasan.

"Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan," tulis Hanafi.

Seperti diketahui, saat kongres dilangsungkan, terjadi perbedaan sikap di internal keluarga Rais.

Hanafi dan ayahnya mendukung Mulfachri Harahap yang kala itu head to head dengan petahana, Zulkifli Hasan.

Saat itu Hanafi dijanjikan akan menduduki posisi Sekretaris Jenderal DPP PAN bila Mulfachri memenangi kontestasi internal partai.

Namun, hasil pemilihan justru menetapkan Zulkifli untuk kembali memimpin partai selama lima tahun ke depan.

Meski gagal menjadi sekjen, dalam kepengurusan yang disusun oleh Zulkifli, Hanafi diberi jabatan sebagai Wakil Ketua Umum, sedangkan Mumtaz mendapat posisi sebagai Ketua DPP.

Adapun Amien Rais yang pada periode sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan dicoret namanya dan digantikan oleh Sutrisno Bachir.

Ia tidak menduduki posisi apa pun di struktur baru yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM pada 2 Maret lalu.

Politik baper

Mumtaz menilai, semua pihak seharusnya dapat arif dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan dan hasil Kongres V PAN.

Terlebih lagi, dalam pelaksanaannya, ia menyebut Zulkifli yang tak lain adalah mertuanya menang telak.

"Hasil Kongres PAN V 2020 di Kendari yang telah dimenangkan oleh Saudaraku Zulkifli Hasan secara sah dan legitimate, bahkan dengan selisih suara yang sangat telak, yakni selisih 106 suara. Itu adalah kemenangan yang mutlak," tegasnya.

Ia beranggapan bahwa sikap yang ditunjukkan Hanafi merupakan bentuk politik bawa perasaan atau baper.

Meski adik kandung, Mumtaz menegaskan, dirinya tetap akan berseberangan sikap dengan keluarga Rais lainnya dan mendukung Zulkifli pada kepengurusan saat ini.

"Saya juga ingin menggarisbawahi, bahwa sikap 'baper politik' yang dipertontonkan oleh Hanafi Rais serta adik-adiknya, yakni Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan berpengaruh sama sekali kepada saya, Mumtaz Rais," tegasnya.

"Sebab, memang jalan yang diambil sudah berbeda sejak insiden Pandean, yakni kejadian pengusiran serta penganiayaan kepada saya pada Februari 2020 (yang disebabkan perbedaan pilihan politik di Kongres PAN)," imbuh dia.

Ia pun meyakini bahwa di internal PAN akan muncul kader-kader lain yang lebih baik dan potensial dalam memberikan pemikiran dan pandangan politik ke depan.

Untuk diketahui, berdasarkan surat yang ditandatangani, Hanafi tak hanya mengundurkan diri dari struktur kepengurusan DPP PAN 2020-2025.

Ia juga mundur dari posisi Ketua Fraksi PAN DPR dan anggota DPR Fraksi PAN 2019-2024.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/08/11190041/saat-mumtaz-rais-anggap-saudara-saudara-kandungnya-baper-politik

Terkini Lainnya

Dilaporkan Nurul Ghufron Ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron Ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke