"Program Kartu Prakerja juga ditujukan sebagai sebuah instrumen social safety net untuk membantu meringankan daya beli, meringankan beban hidup, dan membantu daya beli masyarakat yang terdampak oleh Covid-19," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pralerja, Denni Puspa Purbasari, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (14/4/2020).
Denni menjelaskan, insentif itu terdiri dari tiga elemen.
Pertama, insentif sebesar Rp 1 juta yang merupakan bantuan biaya pelatihan kompetensi dan keterampilan pekerja.
Nantinya, anggota Kartu Prakerja diminta untuk mengikuti pelatihan online yang disediakan oleh digital platform mitra resmi pemerintah.
Hingga saat ini, ada 900 jenis pelatihan yang tersedia di delapan digital platform yang bebas dipilih oleh anggota kartu prakerja.
"Apapun silakan pilih sendiri, kalau paketnya masing-masing Rp 200.000, berati rekan-rekan bisa mengambil sampai lima modul pelatihan," jelas Denni.
Insentif kedua ialah bantuan yang diberikan pascapelatihan. Setiap anggota akan diberikan Rp 600.000 selama empat bulan berturut-turut, sehingga totalnya mencapai Rp 2,4 juta.
Terakhir, insentif sebesar Rp 1.50000. Bantuan ini akan diberikan pascaanggota menyelesaikan pelatihan dan mengisi survei evaluasi program kartu pra kerja.
Denni mengatakan, insentif ini diberikan bukan secara tunai, melainkan transfer rekening.
Para anggota tidak hanya bisa memanfaatkan rekening bank, tetapi juga rekening e-wallet, misalnya Linkaja, Ovo, hingga Gopay.
"Uang insentif inilah yang diharapkan dapat menjadi social safety net yang meringankan beban rekan-rekan, bapak ibu sekalian. Silakan digunakan, dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Denni.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/14/17134751/berapa-insentif-yang-didapat-penerima-kartu-prakerja