Penambahan terbesar terjadi di DKI Jakarta, yaitu 55 kasus. Saat ini, totak kasus positif di Jakarta tercatat 1.028.
Di Jawa Barat kasus baru bertambah 24 kasus, Jawa Tengah 7 kasus, Bali 5 kasus, Banten dan Sumatera Utara masing-masing 3 kasus, serta Papua dan Kalimantan Timur masing-masing 2 kasus.
Selain jumlah kasus yang bertambah, kabar baiknya terdapat 16 kasus yang telah dinyatakan sembuh, sehingga saat ini terdapat 150 kasus yang telah dinyatakan sembuh.
Kasus sembuh itu tersebar di Sulawesi Selatan 5 kasus), DKI Jakarta dan Jawa Timur masing-masing 4 kasus, serta Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara masing-masing 1 kasus.
Adapun jumlah kasus meninggal dunia kini menjadi 191 kasus, setelah bertambah 10 kasus kemarin. Sebarannya, masing-masing 3 kasus meninggal dunia di Banten dan Jawa Timur. Serta, masing-masing satu kasus di Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Papua.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, masih terjadinya penambahan kasus baru ini mengindikasikan bahwa penularan masih terjadi.
"Dari hari ke hari ini yang jadi kekhawatiran kita karena penularan terus terjadi. Kami harapkan ini menjadi perhatian kita bersama. Kita jadikan ini titik pangkal pencegahan Covid-19. Tetap tinggal di rumah adalah jawaban terbaik," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu kemarin.
Pemerintah khawatir penularan justru terjadi melalui orang tanpa gejala (OTG). Dalam hal ini, orang yang merasa dirinya sehat menjadi pembawa atau carrier virus corona dan menyebarkannya ke orang lain.
Karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap menerapkan jaga jarak dengan orang lain dengan baik.
"Karena di satu sisi orang tersebut tidak mengalami keluhan apa pun dan di sisi lain banyak masyarakat yang belum melaksanakan dengan benar ketentuan physical distancing," ujarnya.
Selain menjaga jarak, ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik atau pulang ke kampung halamannnya selama pandemi masih terjadi.
Pasalnya, resiko penularan virus dari orang yang tinggal di wilayah pandemi ke orang sehat di kampung halaman yang bukan menjadi wilayah pandemi cukup tinggi
"Ini adalah kunci keberhasilan memutus rantai penularan," ujarnya.
Hingga saat ini, kasus positif Covid-19 sudah menyebar di 32 provinsi dari total 34 provinsi di Tanah Air.
Pemerintah terus melakukan pemeriksaan spesimen individu yang diduga terpapar Covid-19 untuk mengetahui penyebarannya.
"Hingga saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan molekuler dengan PCR pada lebih dari 7.896 orang," kata Yuri.
Dari seluruh spesimen yang diperiksa itu, kata dia, ditemukan total 2.092 kasus pasien positif Covid-19. Mereka yang telah dinyatakan positif tersebar di 120 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Tren yang kini berkembang, imbuh Yuri, individu OTG melakukan perjalanan ke kota atau daerah lain. Hal itu kemudian memunculkan kasus baru di daerah yang mungkin sebelumnya belum terdapat kasus positif.
"Sebaran kasus baru muncul akibat pergerakan orang tanpa gejala (OTG) yang berasal dari kota-kota besar tempat ditemukannya jumlah penularan tertinggi Covid-19. Lalu mereka menularkan ke warga sekitar (daerah tujuan)," kata Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/05/11024091/pemerintah-mewaspadai-penyebaran-covid-19-melalui-orang-tanpa-gejala