Salin Artikel

UPDATE: WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri 204 Orang, Sembuh 31

Meski demikian, jumlah WNI yang dinyatakan sembuh pun bertambah. Jumlahnya bertambah 2 orang sehingga menjadi 31 orang. 

Kedua WNI yang sembuh itu sebelumnya menjalani perawatan di Malaysia.

"Confirmed cases Covid-19 WNI di luar negeri total 204 orang," tulis keterangan Kemlu di akun Twitter resmi mereka, Jumat (3/4/2020).

Adapun 13 kasus baru itu tersebar di Makau, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat yang masing-masing melaporkan penambahan satu kasus.

Sementara itu, Singapura dan Spanyol melaporkan penambahan dua kasus.

Adapun Malaysia melaporkan penambahan lima kasus baru sehingga total ada 39 kasus positif WNI di negara tersebut.

Sebelumnya, Kemenlu melaporkan adanya 49 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal yang dinyatakan positif Covid-19, Kamis (2/4/2020).

Berikut rincian lengkap dari sebaran WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri:

- Jepang: 9 WNI (semua sembuh)

- Taiwan: 3 WNI (stabil)

- Australia: 2 WNI (stabil)

- UEA: 2 WNI (stabil)

- Arab Saudi: 6 WNI (stabil)

- Makau: 3 WNI (stabil)

- India: 14 WNI (10 sembuh, 4 stabil)

- Filipina: 1 WNI (stabil)

- Inggris: 1 WNI (meninggal)

- Kamboja: 2 WNI (stabil)

- Korea Selatan: 1 WNI (stabil)

- Oman: 1 WNI (stabil)

- Belanda: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

- Qatar: 2 WNI (stabil)

- Spanyol: 11 WNI (2 sembuh, 9 stabil)

- Brunei Darussalam: 4 WNI (stabil)

- Vatikan: 7 WNI (stabil)

- Jerman: 4 WNI (stabil)

- Malaysia: 39 WNI (3 sembuh, 34 stabil, 2 meninggal)

- Irlandia: 1 WNI (stabil)

- Singapura: 36 WNI (5 sembuh, 28 stabil, 1 penanganan khusus, 2 meninggal)

- Belgia: 1 WNI (stabil)

- Amerika Serikat: 2 WNI (stabil)

- International Conveyance (ABK): 49 WNI (stabil)

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/03/14415191/update-wni-positif-covid-19-di-luar-negeri-204-orang-sembuh-31

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke