Salin Artikel

Berikut Sebaran 170 Pasien Covid-19 yang Meninggal di 17 Provinsi

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 113 pasien dibanding data 24 jam yang lalu.

“Ada penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 113 sehingga jumlah total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif,” kata Yuri melalui siaran langsung di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis.

Dari angka 1.790 itu, sebanyak 112 pasien dinyatakan sembuh.

Yuri menuturkan, terdapat penambahan sebanyak sembilan pasien yang sembuh dari data sebelumnya yaitu 103 orang.

Sementara itu, terdapat 170 pasien yang meninggal.

Data pada Rabu (1/4/2020) kemarin menunjukkan sebanyak 157 pasien positif Covid-19 yang meninggal.

“Ada laporan kematian dari pasien konfirmasi positif sebanyak 13 orang sehingga jumlah total kematian menjadi 170 orang,” ujarnya.

Penambahan sebanyak 13 pasien yang meninggal tersebar di lima provinsi.

Rinciannya, Yogyakarta (1 pasien), DKI Jakarta (5 pasien), Jawa Barat (4 pasien), Jawa Timur (2 kasus), dan Lampung (1 kasus).

Berikut data sebaran pasien meninggal di 17 provinsi:

1. DKI Jakarta: 90 (bertambah 5 kasus baru)

2. Jawa Barat: 25 (bertambah 4 kasus baru)

3. Banten: 14

4. Jawa Timur: 11 (bertambah 2 kasus baru)

5. Jawa Tengah: 7

6. Sulawesi Selatan: 5

7. Sumatera Utara: 3

8. DIY: 3 (bertambah 1 kasus baru)

9. Bali: 2

10. Kalimantan Barat: 2

11. Sumatera Selatan: 2

12. Kalimantan Timur: 1

13. Kepulauan Riau: 1

14. Bangka Belitung: 1

15. Bengkulu: 1

16. Papua Barat: 1

17. Lampung: 1 (kasus perdana meninggal)

Total: 170 kasus meninggal

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/02/16411571/berikut-sebaran-170-pasien-covid-19-yang-meninggal-di-17-provinsi

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke