Salin Artikel

BNPB Gandeng Platform Kesehatan, Masyarakat Diimbau Memanfaatkannya

Keterlibatan platform-platform kesehatan tersebut untuk membantu masyarakat menentukan apa yang harus mereka lakukan saat menjadi pasien Covid-19.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan, sejumlah platform kesehatan yang tergabung dalam telemedicine ini akan memandu masyarakat yang kemungkinan terpapar Covid-19.

"Kalau dia belum di (dirawat di) Wisma Atlet atau kalau masih bisa di rumah itu dipandu oleh kawan-kawan dari telemedicine dan mobile hospital," ujar Arya dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jumat (27/3/2020).

Ia mengatakan, kerja sama tersebut telah dilaksanakan per Jumat ini.

Beberapa platform kesehatan yang bergabung adalah Halodoc, SehatQ, Grab Health, Klikdokter, Pro Sehat, Dokter Sehat, Link Medis Sehat, Data Enzim, dan beberapa aplikasi lainnya.

"Pak Doni (Kepala BNPB) sudah mengatakan, platform anda berada di depan untuk ikut bertempur sebagai prajurit, bertempur melawan sesuatu yang tidak diketahui tapi bisa merenggut rakyat kita," kata Arya.

Sementara itu, CEO Halodoc Jonathan Sudarta mengatakan, melalui kerja sama tersebut, peran telemedicine adalah untuk membantu pasien berkonsultasi secara online.

Dengan demikian, kata dia, maka pasien yang kemungkinan terpapar Covid-19 benar-benar bisa melakukan isolasi mandiri.

"Kami bersama rekan-rekan akan berperang bersama, jika pasien terasa membutuhkan dirujuk lebih lanjut ke wisma atlet atau rumah sakit," kata dia.

Berdasarkan data pada Kamis (26/3/2020), total pasien positif corona di Indonesia mencapai 893 orang.

Dari jumlah tersebut, jumlah pasien yang sembuh sebanyak 35 orang. Sementara, pasien meninggal dunia sebanyak 78 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/27/15350481/bnpb-gandeng-platform-kesehatan-masyarakat-diimbau-memanfaatkannya

Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke