"Terus terang, dalam pengamatan saya, penanganan virus corona secara global kurang maksimal. Koordinasi dan sinergi antar negara kurang," ujar SBY dalam pidatonya di Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2020).
Menurut dia, hampir semua negara bertindak sepihak dalam menghadapi wabah global tersebut.
Padahal, wabah corona menyebar melalui interaksi antar manusia sedunia.
Karena itu, SBY berharap negara-negara di dunia tidak gagap dan tidak terlambat menghadapi virus corona.
"Ini kritik saya. Kita berharap koordinasi, sinergi dan kerjasama antar negara dapat diperbaiki dan ditingkatkan," ujar SBY.
SBY menambahkan, dua krisis besar tengah membayangi dunia.
Pertama, pandemi virus corona yang mengancam keselamatan manusia.
Kedua, goncangan ekonomi yang bisa melumpuhkan perekonomian global.
Menurut dia, sebelum kedua ancaman ini tiba, dunia pun telah menghadapi tantangan besar.
Misalnya, geopolitik yang memanas di berbagai belahan dunia. Kemudian terjadinya perang dagang dan resesi ekonomi, serta lompatan teknologi yang membuahkan kejutan dan disrusi pada kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia, lanjut SBY, akan memasuki penggalan sejarah yang penting dan menentukan bagi masa depan bangsa.
"Tantangan yang dihadapi Indonesia sungguh tidak ringan. Situasi global dan kawasan Asia Pasifik tak akan selalu cerah," kata dia.
"Sementara, negara kita juga memiliki permasalahan dan tantangan internalnya," tambah SBY.
Diketahui, tidak seperti gelaran kongres-kongres sebelumnya, di tahun ini, Partai Demokrat hanya memakai satu hari saja untuk melaksanakan forum lima tahunan itu.
Kongres V Partai Demokrat juga menjadi momen pidato politik terakhir SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/15/12563911/sby-koordinasi-negara-negara-di-dunia-cegah-corona-kurang-maksimal