"Intinya betapapun inisiatif ini lambat, saya kira harus diapresiasi karena ini bagian dari upaya mengurai dari problem yang selama ini sudah membatu," kata Ismail pada Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
Menurut Ismail, dengan adanya inisiatif, ini menunjukan FKUB mulai menarik diri dari masalah-masalah pemicu konflik pembangunan rumah ibadah.
Sebab, lanjutnya, selama ini FKUB dinilai Setara Institute kerap menjadi salah satu pemicu konflik pembangunan rumah ibadah.
"Nah paling tidak dengan inisiatif ini pertama-tama ya FKUB membebaskan diri tidak lagi menjadi bagian dari persoalan terkait dengan pendirian tempat ibadah, justru menjadi solusi," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengakui bahwa pembangunan rumah ibadah kerap kali memicu konflik di wilayah sehingga menganggu kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.
Ida mengatakan, FKUB dan pemerintah akan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
"Pembangunan rumah ibadah jadi salah satu yang sering mewarnai dan ini sudah menjadi pemikiran Pak Presiden, Wakil Presiden, Menteri Agama, dan kita semua, maka kami akan mencari jalan sebaik-baiknya," ujar Ida di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (10/30/2020).
Pencarian jalan keluar tersebut perlu dilakukan agar kerukunan antar umat beragama tetap terjaga dan terjamin.
Terlebih, Indonesia yang Pancasila sudah dangat bergantung dengan kerukunan tersebut.
"Seluruh komponen bangsa harus mengedepankan itu," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/13/11314641/setara-nilai-fkub-kini-tak-mau-jadi-pemicu-terkait-polemik-rumah-ibadah