Ia menekankan, konsep wisata halal adalah menambahkan pelayanan bagi wisatawan beragama Muslim.
"Daerah-daerah seperti wisata di daerah non-Muslim, bukan destinasinya yang disyariahkan ya. Tapi di situ ada (ditambah) layanan-layanan supaya umat Muslim, baik dalam dan luar negeri, merasa nyaman," ujar Wapres Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerja di Pekanbaru, Jumat (6/2/2020), sebagaimana dikutip Antara.
Wapres Ma'ruf Amin menekankan, penerapan wisata halal tidak mengubah karakteristik suatu obyek wisata.
Aspek yang ditambah hanyalah fasilitas dan pelayanan supaya ramah bagi semua wisatawan.
"Destinasi enggak diubah. Kita jual destinasi yang sudah dibangun, alam kita yang indah. Namun di sana ada pelayanan syariah supaya wisatawan menjadi aman," lanjut dia.
Daerah yang ingin menerapkan wisata halal pun harus menunjukkan kemauan dan semua pihak terkait di daerah itu harus melakukan persiapan.
Wapres Ma'ruf Amin menekankan, pemerintah saat ini terus mendukung perkembangan ekonomi syariah hingga ke daerah-daerah.
Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah juga harus menunjukkan keseriusan.
"Pertama kemauan, kedua kesiapan, kita (pemerintah) akan dorong," ujar Wapres Ma'ruf Amin. yang juga menjabat Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu.
Menurut dia, terdapat empat sasaran yang jadi fokus KNEKS, yaitu industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial seperti zakat serta wakaf serta bisnis syariahnya.
Wapres Ma'ruf Amin pun mendukung apabila Riau hendak menerapkan wisata halal.
"Saya mendukung Riau ini jadi Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK ekonomi syariah. Orang pada nanya bagaimana bisa menanamkan modalnya, tapi saya bilang tunggu dulu kita lihat kesiapan dan persiapannya di Riau," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/06/17131471/wapres-maruf-amin-wisata-halal-tak-ganggu-warga-non-muslim