JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni secara tiba-tiba menghampiri dan menjabat tangan Menkumham Yasonna Laoly saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Momen itu tejadi saat sesi tanya jawab antara anggota Komisi III dengan Menkumham dibuka.
Sahroni diberikan kesempatan untuk bertanya pertama kali. Namun, Sahroni menolak untuk bertanya.
"Saya tidak mau bertanya. Saya mau nyamperin Pak Yasonna. Saya kangen dengan Pak Yasonna," kata Sahroni.
Sahroni kemudian bangkit dari kursinya dan menghampiri Yasonna.
Sahroni pun mengajak Yasonna berjabat tangan. Yasonna menyambut jabat tangan Sahroni.
Mereka yang hadir dalam rapat tertawa dan bertepuk tangan menyaksikan momen itu.
Selain berjabat tangan dengan Yasonna, Sahroni juga bersalaman dengan jajaran Kemenkumham lain.
Kedua politisi itu sempat berkonflik beberapa waktu lalu.
Sahroni mengaku sempat kecewa atas Yasonna yang menyebut kawasan Tanjung Priok indentik dengan kriminalitas dan kemiskinan.
"Jujur awalnya iya, karena mungkin pak Yasonna dalam hal ini menyampaikan dalam acara di lapas Cipinang tentang kajian ilmiah, karena beliau itu kan profesor kriminolog. Tapi itu kajian tentang akademisi, masyarakat bawah ini kan tidak paham," kata Sahroni yang juga dikenal sebagai tokoh asal Tanjung Priok ini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Sahroni mengatakan, semestinya pernyataan yang menyinggung kawasan Tanjung Priok itu tidak disampaikan Yasonna, karena hanya condong pada satu wilayah.
Sahroni juga mengaku, tidak sempat menghubungi Yasonna untuk meminta klarifikasi ucapnya, meskipun politisi PDI-P itu adalah mitra kerjanya di Komisi III.
Kendati demikian, ia mengapresiasi permintaan maaf Yasonna Laoly kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Tapi yang disampaikan ya soalnya kemarin saya pribadi apresiasi, saya sampaikan langsung di Instagram apresiasi besar atas kebaikan Pak Yasonna sampaikan permintaan maaf dengan ketulusan hati," ujarnya.
Ucapan Yasonna itu juga sempat menimbulkan aksi demonstrasi di depan gedung Kemenkumham, Jalan RA Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Pengunjuk rasa merasa tersinggung dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyebutkan kawasan Tanjung Priok identik dengan kriminalitas dan kemiskinan.
Yasonna pun meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menyinggung warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Yasonna merasa pernyataannya yang kini dipersoalkan itu tidak dimaksudkan untuk menyinggung warga Tanjung Priok.
"Kemudian ternyata berkembang penafsiran yang berbeda di media massa dan publik luas sehingga saudara-saudara saya yang ada di Tanjung Priok merasa tersinggung, maka saya menyampaikan permohonan maaf," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/24/17044681/saat-ahmad-sahroni-hampiri-yasonna-dan-berjabat-tangan