Kalla menyebut, pesan ini selalu ditekankan Gus Sholah selama hidupnya.
"Sebagai tokoh yang aktif di bidang agama, yang juga memiliki dasar pendidikan umum, beliau selalu membahas agama bukan dari sisi fikih atau mikro saja," ujar Kalla di kediaman keluarga Gus Sholah di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan.
Akan tetapi, kata dia, almarhum selalu melihat agama dari sisi lebih luas.
"Bahwa agama bukan hanya di agama semata, tetapi bagaimana supaya bisa digunakan untuk mencapai kemajuan bersama," ucap Kalla.
Sebagai kawan, Kalla mengaku sering berdiskusi dengan Gus Sholah.
Menurut dia, dalam berbagai diskusi yang dilakukan, mereka membahas persatuan dan kemajuan bangsa.
Sebelum Gus Sholah wafat, Kalla berdiskusi dengannya. Mereka berbicara soal bagaimana bangsa maju dan bersatu.
Kalla pun menyampaikan pesan agar keluarga, sahabat, santri, serta generasi muda melanjutkan perjuangan Gus Sholah.
"Agar kita semua bisa melanjutkan upaya-upaya beliau, agar supaya bagaimana bangsa ini bersatu, agar supaya agama jadi pendorong kemajuan," ucap dia.
Selain Kalla, tampak pula sejumlah tokoh hadir di kediaman almarhum pada Sabtu malam.
Mereka di antaranya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno; Mantan Ketua DPR, Fahri Hamzah; aktris senior, Christine Hakim; pendiri Bukalapak Achmad Zaky; dan cendekiawan muslim, Ulil Abshar Abdalla.
Adapun Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (22/2/2020). Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur ini wafat pada usia 77 tahun.
Gus Sholah merupakan ulama kelahiran Jombang, 11 September 1942.
Selain dikenal sebagai ulama, Gus Sholah merupakan arsitek dan akademisi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/08/21592821/kalla-kenang-diskusi-terakhir-dengan-gus-sholah