Total dana yang diserahkan sebesar Rp 133.280.000.
"KBRI memberikan bantuan keuangan sejumlah sekitar nilai rupiahnya Rp 133.280.000 agar bisa segera diterima oleh mahasiswa," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Judha menjelaskan, dana itu akan diberikan ke Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) untuk disalurkan ke mahasiswa yang berada di lokasi terdampak virus corona.
Bantuan dana itu diharapkan dapat membantu WNI membeli bahan makanan hingga masa-masa isolasi selesai.
Apalagi, biaya kebutuhan logistik pasca-daerah terserang wabah mengalami kenaikan sehingga menyulitkan WNI yang tinggal di kawasan terdampak.
Judha menambahkan, sementara ini dana bantuan Kemenlu itu diberikan ke daerah Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi dan Shiyan.
"Kami sampaiakan melalui koordinator PPIT ada sembilan koordinator PPTI yang ada disana kemudian akan berkoordinasikan dengan seluruh WNI," ujar dia.
"Jadi bukan hanya di Wuhan ya. distribusi ini untuk seluruh warga kita yang berada di daerah karantina," sambung dia.
Judha menegaskan bisa saja nantinya bantuan kembali diberikan apabila mahasiswa lokasi terdampak di China masih membutuhkan.
"Yang kita pastikan ada ketersedianan logisitik. Cara yang paling cepat yang kita lakukan," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 243 WNI yang tersebar di 15 titik karantina di China untuk mencegah virus corona.
"Jadi terutama adalah di 15 titik karantina yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok," kata Retno.
"Ada 243 warga negara kita yang berada di 15 titik karantina, 100 diantaranya berada di Wuhan," sambung dia.
Data tersebut juga sudah disampaikan Retno kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi bahas penyebaran virus corona di Kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/29/13570231/kemenlu-gelontorkan-rp-133-juta-bagi-243-wni-yang-terisolasi-di-china