"Itu ngeri pengiriman-pengiriman uang antar-teroris itu tidak konvensional. Dilacak lewat bank, lewat rekening. Sekarang sudah canggih," kata Mahfud di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
"Dulu pernah ribut diributkan orang yang mengatakan banyak orang-orang di luar negeri itu sudah terusir dari negaranya karena gerakan radikal lalu lari ke Indonesia membawa uang," ucap Mahfud lagi.
Mahfud mengatakan, saat ini teroris antarnegara mengirim uang dengan berbagai modus. Beberapa di antaranya ialah untuk pembangunan gedung.
Karenanya, saat ini pemerintah melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus memantau aktivitas keuangan yang mencurigakan.
Ia mengatakan, BNPT juga telah memiliki daftar organisasi dan orang yang terpantau kerap melakukan aktivitas keuangan yang mencurigakan.
Selain itu, lanjut Mahfud, masih banyak modus transaksi keuangan terorisme antarnegara yang menggunakan kedok investasi.
"Jadi hati-hati dengan uang yang masuk ke sini, investasi bikin gedung ini, bikin gedung itu hati-hati. Nanti di dalamnya bisa ditanam sesuatu yang nanti bisa menjadi virus yang sangat berbahaya," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/14494061/mahfud-md-pengiriman-uang-antar-teroris-itu-makin-canggih-ngeri