Menurut Setiawan, kesiapan itu adalah bagian dari komitmen ASN yang telah disepakati sejak awal.
"Ketika masuk jadi ASN itu menandatangani bahwa siap ditempatkan di mana saja. Jadi artinya itu konsekuensi itu yang harus kita patuhi juga," kata Setiawan di Gedung Kemenpan RB, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Setiawan belum bisa memastikan mulai kapan para ASN dipindahkan. Ia juga belum dapat menyebutkan berapa jumlah ASN yang pindah.
Menurut dia, banyaknya jumlah ASN yang dipindahkan tergantung dari hasil analisis kebutuhan sumber daya manusia di ibu kota baru.
"Menpan kan tinggal menunggu kurang lebih kapan (pindah ibu kota), kan begitu. Dan SDM-nya dari sekarang sudah kami pilah-pilah dan kami siapkan," ujar Setiawan.
Namun demikian, lanjut Setiawan, di ibu kota baru dibutuhkan ASN yang menguasai kompetensi digital dan elektronik.
Hal ini sejalan dengan pembangunan ibu kota yang menurut Presiden Joko Widodo berkonsep smart city atau kota pintar.
"Jadi kalau kami melihat dari blueprint-nya Bappenas atau pidatonya Pak Presiden bahwa di sana, ibu kota barun kan akan menjadi smart city," kata Setiawan.
"Kemudian, sistem elektronik pemerintah berbasis elektronik akan dijalankan, ya kurang lebih kan kita membutuhkan kompetensi-kompetensi ASN yang mengarah pada sana untuk bisa menjalankan itu semua," ujar dia.
Setiawan yakin, seluruh ASN memiliki kemampuan untuk menguasai kompetensi digital.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/09212491/seluruh-asn-diminta-siap-pindah-ke-ibu-kota-baru