Salin Artikel

Paus Fransiskus Ingin ke Indonesia, Jokowi Kirim Undangan Resmi

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyebutkan, undangan itu dikirim setelah ada kabar Paus Fransiskus akan berkunjung ke negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada September mendatang.

"Kita mendengar ada rencana Paus melawat ke Asia Tenggara, dan ada keinginan juga untuk berkunjung ke Indonesia," kata Teuku Faizasyah kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Rencana kunjungan Paus Fransiskus membuat Presiden Jokowi tidak ingin melepaskan kesempatan untuk mengundang Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio.

"Berdasarkan perkembangan ini Presiden Jokowi mengirim undangan pada Paus jika jadi melawat ke Asia tenggara juga ke Indonesia," tuturnya.

Berdasarkan salinan surat undangan yang diterima kompas.com, undangan itu dikirim pada 16 Januari 2020 lalu.

Berikut isi surat tersebut:

Yang Teramat Mulia,

Atas nama Pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan salam hangat kepada Yang Terhormat Mulia serta Pemerintah Takhta Suci Vatikan.

Saya telah menerima kabar bahwa Yang Teramat Mulia berencana untuk mengunjungi Indonesia pada bulan September tahun ini.

Sehubungan dengan itu, dengan gembira saya menyampaikan kepada Bapa Suci, sebagai Pemimpin Spiritual Gereja Katolik, sebuah undangan resmi untuk menjadi tamu kami.

Saya percaya bahwa kunjungan Yang Teramat Mulia akan menjadi momentum yang sangat baik untuk mempererat persahabatan dan kerja sama demi kemaslahatan kita bersama.

Seraya menantikan untuk menyambut Yang Teramat Mulia di Indonesia, terimalah, Bapa Suci, penghargaan saya yang setinggi-tingginya.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TTD


Joko Widodo


Yang Teramat Mulia
Bapa Suci Paus Fransiskus
Kepala Negara Takhta Suci Vatikan
Vatican City

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/24/19310191/paus-fransiskus-ingin-ke-indonesia-jokowi-kirim-undangan-resmi

Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke