Salin Artikel

Hari Kedua Rakernas, 26 Kader PDI-P Kena Sanksi Disiplin

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa selama gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, sudah ada 26 kader yang kena sanksi.

Mereka dihukum karena tidak menaati peraturan Rakernas yang ditetapkan partai.

"Hari ini ada 26 kader PDI-P yang diberikan sanksi karena tidak menjalankan perintah itu di dalam disiplin partai," kata Hasto di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).

Hasto menyebutkan salah satu pelanggaran yang umum dilakukan para kader adalah merokok di luar ruangan ketika ada rapat.

"Ada yang merokok di luar pada saat acara, ada yang kemudian terlalu asyik di tempat lain," kata Hasto.

Hasto mengatakan partai memberikan sanksi berupa teguran lisan.

Sebagai bukti kader mendapatkan teguran, kartu tanda peserta mereka dilubangi.

"Peringatan lisan dulu, dan ID card dikasih tanda, dilubangi," ucap Hasto.

"Ada yang lubangnya dua karena ada yang memprovokasi pada saat antrean. Padahal menjadi kader partai juga harus siap, tidak hanya jadi pemimpin, tapi juga siap menjadi pengikut," imbuh dia.

Rakernas I PDI-P kali ini sekaligus peringatan HUT ke-47.

Rakernas digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, sejak 10 Januari hingga 12 Januari 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/11/20512661/hari-kedua-rakernas-26-kader-pdi-p-kena-sanksi-disiplin

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke