Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan, yang terjadi antara AS dan Iran baru sebatas ketegangan.
“Sebenarnya belum terjadi perang terbuka, yang terjadi adalah ketegangan dalam hubungan dan dikhawatirkan terjadi eskalasi dan pecah perang terbuka,” kata Teuku kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (9/1/2020).
Dengan keadaan tersebut, Teuku menyampaikan, saat ini pihaknya telah menyiapkan contingency plan atas status keamanan dan keselamatan para WNI tersebut.
Kemudian Teuku menjelaskan, hingga saat ini para WNI belum dievakuasi karena masih dalam siaga 3, sedangkan evakuasi dilakukan saat telah masuk siaga 1.
“Status keamanan dan keselamatan saat ini masih siaga 3 dari siaga 1,” kata Teuku.
“Hingga saat ini masih belum mengharuskan evakuasi, karena evakuasi saat sudah masuk siaga 1,” tambahnya.
Kemenlu tetap mengimbau para (WNI) yang berada di Iran dan Irak untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas.
“Intinya, masyarakat atau WNI diminta meningkatkan kewaspadaan mereka dalam beraktivitas,” ujar Teuku.
Sebelumnya, jenderal top Iran Qasem Soleimani dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang berlangsung di Bandara Baghdad.
Laporan tersebut disampaikan oleh Hashed al-Shaabi, kelompok paramiliter Irak yang memperoleh sokongan dari Teheran, Jumat (3/1/2020).
Militer setempat mengungkapkan bahwa Bandara Baghdad diserang oleh serangkaian rudal pada tengah malam.
Rudal menghantam konvoi Hashed al-Shaabi dan menewaskan delapan orang. Soleimani adalah salah satunya.
Qasem Soleimani merupakan komandan dari Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi yang merupakan sebuah cabang elite militer di Iran.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/10/06180051/kemenlu-nilai-konflik-iran-as-belum-mengeskalasi-wni-belum-perlu-dievakuasi