Pesawat tersebut diterbangkan dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dalam rangka melaksanakan operasi patroli di wilayah perbatasan Indonesia.
"Empat pesawat F-16 berangkat sekarang," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka, sebagaimana dikutip Antara.
Selain empat pesawat tempur yang masing-masing diawaki dua personel itu, TNI AU juga menerjunkan puluha personel ke Natuna.
Mobilisasi tersebut atas perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Baik pesawat tempur atau personel akan melaksanakan patroli wilayah kedaulatan NKRI dengan sandi Operasi Lintang Elang 20.
Ronny menekankan, mobilisasi personel ini merupakan operasi biasa.
"Ini sebenarnya operasi rutin di wilayah (Indonesia) barat yang kita geser ke Natuna saja," ujar dia.
Diketahui, tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China dalam beberapa hari terakhir memanas lantaran sejumlah kapal nelayan China masih bertahan di Perairan Natuna hingga saat ini.
Kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.
Sementara, TNI sendiri sudah mengerahkan delapan Kapal Republik Indonesia (KRI) berpatroli untuk pengamanan Perairan Natuna, Kepulauan Riau, hingga Senin (6/1/2020).
Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna merupakan wilayah ZEE Indonesia.
China tidak memiliki hak apa pun atas perairan tersebut.
Namun China secara sepihak mengklaim kawasan itu masuk ke dalam wilayah mereka, dengan sebutan Nine Dash Line (sembilan garis putus-putus).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/07/15354301/empat-pesawat-tempur-tni-au-terbang-ke-natuna