Salin Artikel

Menlu Retno Bertemu Dubes AS dan Iran, Minta Dua Negara Menahan Diri

Lewat kedua perwakilan AS dan Iran itu, Menlu Retno meminta agar kedua negara menahan diri atas konflik yang saat ini terjadi.

"Saya pukul 15.00 WIB akan melakukan pertemuan dengan Dubes Iran dan secara terpisah dengan Dubes Amerika untuk menyampaikan pesan harapan Indonesia," kata Menlu Retno selepas rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore.

"Agar masing-masing pihak menahan diri sehingga tidak terjadi ekskalasi di Timur Tengah," kata Retno.

Hubungan Iran dan Amerika Serikat memanas setelah kematian jenderal top Iran Qasem Soleimani.

Pemimpin pasukan al-Quds Iran itu tewas setelah menjadi target serangan udara AS di Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1/2020), bersama Abu Mahdi al-Muhandis.

Iran secara terang-terangan menunjuk 35 orang Amerika Serikat sebagai target utama balas dendam atas kematian Qasem Soleimani.

Iran juga sudah melakukan sejumlah serangan kepada Amerika, baik di dalam dan di luar negeri sebagai rentetan upaya balas dendam yang dilakukan.

Salah satunya, penembakan roket di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad dan pangkalan udara yang banyak terdapat pasukan Amerika.

Salah seorang sumber mengatakan, serangan ini belum akan mereda dalam waktu dekat.

Iran akan terus melakukan serangan, tetapi tidak diketahui di mana, dalam bentuk apa, dan kapan serangan itu akan dilangsungkan.

Menanggapi hal ini, Trump mengatakan, pasukannya akan menyerang 52 target dengan sangat cepat dan keras jika benar balas dendam dilakukan di AS.

Melalui twit yang ia buat di akun @RealDonaldTrump, ia menyatakan, akan melakukan serangan balik yang lebih keras jika Iran kembali menyerang Amerika.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/06/16084591/menlu-retno-bertemu-dubes-as-dan-iran-minta-dua-negara-menahan-diri

Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke