Banjir yang diakibatkan luapan air Sungai Citarum itu mengakibatkan rumah di tujuh RT di kompleks perumahan tersebut terendam. Rata-rata tinggi air berkisar .
Salah seorang warga RT 1 RW 17 Wanasari, Firli Zikrilah mengatakan, banjir terjadi sejak Rabu (1/1/2020), pukul 02.00 WIB.
Menurut dia, warga tidak bisa beraktivitas dengan ditambah adanya pemadaman aliran listrik sejak beberapa jam pasca banjir.
"Saya sama teman-teman memilih mancing sekalian isi waktu," ujar Firli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/1/2020).
Firli mengatakan, banyak warga memanfaatkan waktu memancing di sekitar rumah. Hal itu dilakukan karena hingga saat ini belum ada bantuan makanan dari pemerintah setempat.
"Buat makan, sekarang kalau mau beli makanan, sudah habis, cepat habisnya," kata Firli.
Firli mengatakan, warga tengah membutuhkan bantuan air bersih dan makanan. Namun, hingga saat ini bantuan juga belum turun dari Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Saya juga kecewa dengan anggota dewan yang dulu rajin kunjungan pas kampanye, sekarang belum kelihatan batang hidungnya," kata dia.
Sementara itu, warga lain, Wahyu Galih Rahadian mengatakan, dirinya hanya bermodalkan alat pancing dan makanan seadanya.
Ia memancing di sekitar rumah yang kebetulan banyak dihinggapi ikan yang keluar dari penangkaran warga.
Dia mengaku mendapat ratusan ikan jenis ikan emas dan lele dari hasil mancing sejak Kamis (2/1/2020).
Menurut Wahyu, hasil mancing itu bisa untuk setok makanan untuk dua hari ke depan.
"Lumayan buat setokan dua hari, enggak ada makanan lagi," kata dia.
Kendati demikian, dia berharap pemerintah bisa segera mengirimkan bantuan.
"Butuh air sama makanan," kata dia.
Diketahui, banjir tidak hanya terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi, namun juga terjadi Kota Bekasi. Sedikitnya terdapat 60 titik wilayah yang terendam banjir.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/02/13483141/warga-bekasi-memancing-karena-sulit-dapat-bantuan-makanan-dapat-ratusan-ikan