Pantauan Kompas.com, jalanan berlumpur terjadi di Jalan Raya Kemang Pratama. Jalan ini menjadi akses utama bagi warga yang ingin melintasi antara Kecamatan Rawalumbu dan Bekasi Selatan.
Sementara, jalanan berlumpur juga terjadi di jalan lingkungan dan gang di dalam kawasan tersebut.
Seperti yang terjadi di sekitar Jalan Anyelir, tinggi lumpur bervariasi. Mulai dari 5 sentimeter hingga 10 sentimeter.
Tak hanya, sejumlah sampah dan puing tercecar di sejumlah titik jalanan.
Salah satu anggota Satpol PP Kota Bekasi, Yantoni meminta pengguna jalan yang melewati Kawasan Perumahan Kemang Pratama untuk berhati-hati.
Mengingat, jalanan tersebut licin akibat adanya lumpur.
"Ini banyak pengguna roda dua dan roda empat yang lewat. Khusus untuk roda dua untuk tetap berhati-hati, karena jalanan licin," ujar Yantoni di lokasi, Kamis (2/1/2020).
Yantoni mengatakan, saat ini petugas untuk sementara membersihlan jalanan dengan peralatan seadanya.
Rencananya, petugas dari Dinas Kebersihan Kota Bekasi akan diterjunkan guna memudahkan akses jalan tersebut.
"Nanti akan didrop untuk membersihkan jalanan," katanya.
Diberitakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat terdapat 60 titik banjir dengan kedalaman sekitar 1 meter.
"Di Jatiasih, misalnya, Perumahan Dosen IKIP sampai 2 meter. Kemudian di Bekasi Barat itu di Bougenville, Duta Kranji dan Bintara, kedalaman banjir 1,5 meter," ujar Wakil Kepala Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono kepada wartawan, Rabu (1/1/2020) siang.
Selain itu, kata dia, banjir dengan kedalaman 1 meter merendam Kecamatan Rawalumbu.
"Di Rawalumbu relatif merata, kedalaman banjir 1 meter, tapi di Perumahan BBB Utama sampai 2 meter. Di Bekasi Timur, khususnya Durenjaya rata-rata 1,5-2 meter," kata dia.
Ketinggian banjir lebih dari 1 meter terjadi merata di Bekasi Selatan, Pondok Gede, Mustikajaya, dan Bantargebang.
Karsono mengatakan, banjir disebabkan karena tingginya curah hujan sejak Selasa (31/12/2019) malam hingga Rabu pagi.
Di samping itu, debit air melimpah dari Sungai Cileungsi dan Cikeas menambah parah dampak banjir.
Debit air di dua sungai yang berhulu di Kabupaten Bogor itu terus meninggi sejak dini hari dan kemungkinan akan membawa titik-titik banjir baru.
"Kita hitung dua jam tadi pagi saja, ketinggian air di Sungai Cileungsi pukul 07.00 WIB masih 280 cm. Pukul 09.00 WIB sudah 540 sentimeter," kata Karsono.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/02/12432791/jalanan-perumahan-kemang-pratama-bekasi-berlumpur-pasca-banjir