Salin Artikel

Presiden Jokowi Akan Tinjau Kilang Petrokimia di Tuban

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Sabtu (21/12/2019) hari ini.

Seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Presiden Jokowi bertolak dari Jakarta pukul 06.30 WIB.

Jokowi dan rombongan sampai Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo pada pukul 07.30 WIB.

Setibanya di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden dan Ibu Iriana terlebih dulu menuju Hotel Shangri-La, Kota Surabaya.

Presiden dan Ibu Negara diagendakan menghadiri akad nikah putri Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Dari Surabaya, Presiden kemudian baru menuju Kabupaten Tuban untuk meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang terletak di Kecamatan Jenu.

Selesai peninjauan, Presiden akan menuju Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.

Presiden Jokowi sebelumnya sempat mengungkapkan kekesalan karena instruksinya untuk membangun kilang minyak tak juga dijalankan.

Padahal, Jokowi mengaku sudah menyampaikan instruksi itu sejak 5 tahun lalu atau tak lama setelah dilantik sebagai Presiden 2014-2019.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Awalnya, Jokowi menyinggung impor Petrokimia yang nilainya mencapai Rp 332 triliun per tahun.

Menurut Jokowi, impor yang besar ini karena jumlah kilang minyak sangat minim.

Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun kilang minyak.

Oleh karena itu, sesaat setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada akhir 2014, Jokowi langsung menginstruksikan jajarannya untuk membangun kilang minyak.

"Habis pelantikan yang pertama saya sampaikan, saya minta kilang ini segera dibangun. Tapi sampai detik ini, dari lima yang ingin kita kerjakan, satu pun enggak ada yang berjalan, satu pun," kata Jokowi.

"Kemarin dijanjiin 2 tahun lagi, 3 tahun lagi. Saya enggak ngecek tiap hari kan. (Ternyata) enggak selesai satu persen pun," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/21/09533941/presiden-jokowi-akan-tinjau-kilang-petrokimia-di-tuban

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke