Salin Artikel

Kinerja Jokowi Dinilai Pengaruhi Elektabilitas Gibran di Pilkada Solo

Hal ini merujuk hasil survei terhadap responden yang menyatakan mendukung Gibran di Pilkada Kota Solo.

"Jadi kami bisa mengatakan bahwa mungkin dalam sembilan bulan ke depan, kinerja Pak Jokowi akan memengaruhi pilihan (masyarakat) terhadap Gibran," ujar Rico dalam rilis survei "Pilkada Kota Solo: Mengukur Elektabilitas di Tengah Isu Dinasti Politik", di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Berdasarkan hasil survei Median, responden mendukung Gibran maju pada Pilkada Solo karena figur muda (27,3 persen), putra presiden (18,5 persen), dan punya kompetensi sebagai pelaku usaha kreatif (13 persen).

Jika dihadapkan pada elektabilitas calon wali kota petahana, Achmad Purnomo, menurut Rico, Gibran memiliki peluang untuk lebih unggul. 

"Jangan lupa waktunya masih panjang, masih sembilan bulan ke depan sehingga (Gibran) masih bisa menyalip. Apalagi pemilih PDI-P itu juga terbelah," ujar Rico.

Menurut dia, pemilih PDI-P terbelah menjadi dua kubu, yakni yang cenderung struktural dan pemilih yang cenderung kultural. 

Pemilih struktural, kata Rico, cenderung merujuk kepada calon-calon yang memiliki jabatan struktural di partai.

Sebaliknya, pemilih kultural merujuk kepada pengalaman sebelumnya.

"Kita tahu Pak Jokowi itu ya bukan pengurus teras PDI-P, Gibran pun juga demikian, tetapi dia punya massa. Ini yang harus dipertimbangkan baik-baik oleh PDI-P," ucap Rico.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Median, pemilih di Solo terbelah dengan adanya dua calon wali kota dari PDI-P.

Meski demikian, suara untuk calon petahana, Achmad Purnomo, masih unggul jika dibandingkan dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka.

"Kita bisa melihat, dari sisi politik, terutama di PDI-P ada keterbelahan yang sangat besar di Kota Solo. Dari 100 persen pemilih PDI-P di Solo, sebanyak 43,7 persen menyatakan memilih Achmad Purnomo," ujar Rico.

Sementara itu, pemilih PDI-P yang menyatakan mendukung Gibran tercacat sebanyak 36,7 persen.

"DPC PDI-P Kota Solo sudah memiliki pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota sendiri (Achmad Purnomo-Teguh Prakosa) yang bukan lagi hanya sebagai kandidat. Bisa kita lihat di sini komstituen PDI-P terbelah," ucap Rico.

Dia menyimpulkan, separuh dari konstitusien PDI-P memilih Achmad Purnomo sedangkan hampir separuhnya lagi mendukung Gibran.

Lebih lanjut, Rico menyampaikan hasil survei soal kecenderungan partai pendukung koalisi pemerintah dan partai oposisi dalam menyikapi Pilkada Solo. 

Selain PDI-P, partai pendukung pemerintah yang mendukung majunya Gibran adalah PSI (50 persen), PKB (42,9 persen), Perindo (14,3 persen), Partai Nasdem (9,1 psrsen), dan Partai Golkar (5,8 psrsen).

Sebaliknya, partai oposisi yang mau mendukung Gibran di Pilkada solo adalah Partai Demokrat (50 persen) dan Partai Gerinda (31,8 persen).

Sementara itu, partai oposisi seperti PKS dan PAN tidak memberikan satu pun dukungan untuk Gibran.

Sebaliknya, calon wali kota petahana Achmad Purnomo mendapat banyak dukungan dari partai pendukung pemerintah maupun partai oposisi.

Sebanyak 43,7 persen pemilih PDI-P tercatat memberi dukungan kepada Achmad, sebanyak 72,5 persen pemilih Golkar juga memberi dukungan.

Adapun dukungan dari PKS tercatat sebanyak 55 persen dan dari Gerindra sebanyak 43,2 persen.

Dukungan lain juga disampaikan oleh PAN (6,7 persen) dan Partai Nasdem (18,2 persen).

Survei Median ini digelar pada 3 Desember-9 Desember 2019. Survei ini mengambil sampel sebanyak 800 orang responden yakni masyarakat Solo yang telah memiliki hak pilih.

Sampel dipilih secara random, dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender.

Margin of error dalam survei ini tercatat sebesar +/- 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan bahwa ia telah menunjuk Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Solo untuk Pilkada 2020.

Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, yakni di Panti Marhaen Semarang, pada Kamis (12/12/2019) siang.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/16/21043691/kinerja-jokowi-dinilai-pengaruhi-elektabilitas-gibran-di-pilkada-solo

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke