Salin Artikel

Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang, Batan Siapkan SDM

KOMPAS.com – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) akan meningkatkan penguasaan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka melalui kerja sama dengan salah satu lembaga riset Jepang, Kaken.

Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan naskah kerja sama kedua belah pihak di Mito, Jepang, Selasa (03/12/2019).

Kepala PTRR Rohadi Awaludin menjelaskan, untuk melaksanakan kerja sama tersebut, PTRR dan Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) telah mempersiapkan diri.

PTRR akan menyiapkan fasilitas laboratotium dan sumber daya manusia (SDM), khususnya yang muda dalam pelaksanaan kerja sama tersebut.

"Penelitian bersama akan banyak dilakukan di Batan dengan memanfaatkan fasilitas produksi radioisotop PTRR dan reaktor nuklir GA Siwabessy,” ujar Rohadi seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia menambahkan, melalui penelitian bersama ini, PTRR dapat meningkatkan kapasitas SDM karena penelitian banyak dilaksanakan di PTRR.

Rohadi pun berharap kerja sama ini dapat meningkatkan penguasaan teknologi dalam rangka menyempurnakan teknologi yang telah dikuasai.

Tak hanya itu, manfaat nyata dari hasil kerja sama ini juga diharapkan dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

Selain itu, untuk persiapan utama kerja sama ini, PRSG akan menyiapkan fasilitas iradiasi netron di PRSG untuk iradiasi molibdenum alam.

Kerja sama produksi molibdenum alam

Rohadi juga mengatakan kerja sama ini merupakan pengembangan generasi baru teknologi produksi radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m).

Teknologi produksi radioisotop Tc-99m merupakan radioisotop medis yang saat ini paling banyak dimanfaatkan dalam diagnosis di kedokteran nuklir.

Dia menuturkan, saat ini Tc-99m masih diproduksi menggunakan molibdenum-99 (Mo-99) hasil fisi dari uranium.

“Teknologi ini masih menyisakan beberapa tantangan, di antaranya besarnya limbah radioaktif hasil fisi (radioactive fission waste) yang dihasilkan," ungkap Rohadi.

Terkait hal itu, kedua pihak pun mengembangkan teknologi baru yang menggunakan molibdenum alam untuk memproduksi Mo-99 sehingga tidak menggunakan uranium lagi.

Hasilnya, limbah radioaktif yang dihasilkan pun sangat kecil dan bukan radioactive fission waste (RFW).

Awal dan kelanjutan kerja sama

Lebih lanjut Rohadi menuturkan kerja sama antar kedua institusi ini terjalin berawal dari adanya kesamaan pandangan terkait teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka.

Menurutnya, kedua teknologi tersebut terus berkembang dan pemanfaatannya terus mengalami peningkatan, termasuk di Jepang dan di Indonesia.

Terkait mitra kerjanya, Rohadi mengatakan Kaken adalah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang riset dan komersialisasi hasil riset, khususnya riset kimia.

"Kaken tersusun dari 2 huruf kanji ka yang berarti kimia dan ken yang berarti riset. Termasuk di dalamnya adalah riset di bidang radioisotop," ujar Rohadi.

Kerja sama tersebut akan dimulai pada 2020 dan dilakukan dalam bentuk penelitian bersama serta berakhir pada 5 tahun mendatang.

Dia pun menuturkan, luasnya jejaring kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat penguasaan dan pendayagunaan teknologi radioisotop dan radiofarmaka di PTRR.

“Tidak hanya teknologi radioisotop Teknesium-99m, namun juga teknologi teknologi radioisotop dan radiofarmaka lain yang saat ini sedang dikembangkan di PTRR," harapnya.

Pada kesemapatan yang sama, Batan juga melangsungkan penandatanganan naskah kerja sama dengan Nippon Advanced Information Service (NAIS), Jepang.

NAIS merupakan perusahaan teknologi di Jepang yang bergerak di bidang keselamatan nuklir dan radiasi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi informasi di bidang keselamatan nuklir dan radiasi.

"NAIS akan membantu dalam analisis keselamatan, khususnya dalam Iradiasi netron terhadap molibdenum alam di RSG,”ujarnya.

Sebab, lanjut Rohadi, kegiatan ini direncanakan akan memakai Iradiasi molibdenum alam dalam jumlah besar, maka diperlukan analisis keselamatan terhadap Iradiasi mo dalam jumlah besar.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/11/17142341/kerja-sama-dengan-perusahaan-jepang-batan-siapkan-sdm

Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke