Salin Artikel

Dinamika Kabareskrim Baru, dari Kode Kapolri hingga Dipilihnya Listyo Sigit

Posisi itu telah kosong sejak Jenderal Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.

Kemudian pada 6 Desember 2019, teka-teki siapa perwira tinggi Polri yang akan mengisi jabatan itu akhirnya terungkap.

Idham Azis menunjuk Kepala Divisi Propam Polri Irjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Bareskrim.

Penunjukkan tersebut tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.

Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen (Pol) Eko Indra Heri.

Sejumlah dinamika terjadi seiring kekosongan posisi Kabareskrim hingga akhirnya Listyo ditunjuk duduk di kursi tersebut.

Semua berawal ketika Idham yang kala itu menjabat Kabareskrim ditunjuk sebagai Kepala Polri mengantikan Jenderal Tito Karnavian oleh Presiden Jokowi.

Setelah memegang jabatan tertinggi di Polri, tepatnya 31 Oktober 2019, Idham pun berjanji akan segera menunjuk penggantinya sesegera mungkin.

Menurut Idham, percepatan penunjukkan Kabareskrim itu terkait pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Saya akan menunjuk Kabareskrim yang baru untuk segera mempercepat pengungkapan kasus Novel Baswedan," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Namun rupanya hampir sepekan setelahnya, posisi Kabareskrim tidak kunjung terisi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono berdalih bahwa Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri masih bekerja untuk menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai Kabareskrim.

Bahkan, hingga dua pekan setelahnya, Kabareskrim baru tidak kunjung ditunjuk.

Tugas-tugas Kabareskrim diserahkan ke Wakil Kabareskrim Irjen (Pol) Antam Novambar.

Soal tindak lanjut pengungkapan kasus Novel yang otomatis juga terhambat lantaran Kabareskrim tidak ditunjuk, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal memastikan, tim teknis yang bertugas menginvestigasi kasus Novel tidak akan terganggu.

"Sama sekali tidak (ada pengaruhnya). Tim bekerja secara maksimal," ungkap Iqbal saat dijumpai di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).

Iqbal masih optimistis bahwa kasus Novel akan terungkap.

Idham Sempat Singgung Gatot

Pada Kamis (5/12/2019), Idham sedikit memberikan petunjuk mengenai penggantinya di posisi Kabareskrim.

Ia menyinggung kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono yang dinilainya baik. Oleh sebab itu, Gatot pantas diboyong ke Mabes Polri.

"Sudah pantas Pak Gatot ini ke Mabes Polri," tutur Idham sambil tertawa.

Rupanya sehari setelahnya, telegram mutasi perwira tinggi Polri terbit. Posisi Kabareskrim dijabat oleh Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Propam Polri.

Setelah penunjukannya sebagai Kabareskrim terungkap ke publik, Listyo sendiri mengaku memiliki beberapa hal yang akan dilakukan dalam jabatan barunya.

"Banyak hal yang harus dilakukan dalam penegakan hukum, mengawal program pemerintah, memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan, mengawal investasi, mengawal kebijakan energi dan lain-lain," kata Listyo ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (6/12/2019).

Kendati demikian, Listyo belum mau menjelaskan secara detail mengenai hal itu.

Ia berjanji akan mengungkapkannya secara detail ketika dilantik nanti.

"Nanti setelah dilantik saya akan jelaskan," ungkap dia.

Idham sendiri belum menjelaskan ke publik mengenai mengapa akhirnya menunjuk Listyo Sigit untuk duduk di jabatan Kabareskrim. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/09/10004071/dinamika-kabareskrim-baru-dari-kode-kapolri-hingga-dipilihnya-listyo-sigit

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke