Pucuk pimpinan Bareskrim Polri itu kosong sejak ditinggal Jenderal (Pol) Idham Azis yang dilantik sebagai Kapolri.
Selama ini, Polri selalu berdalih bahwa pemilihan Kabareskrim masih diproses oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.
Publik pun masih menanti-nanti siapa perwira tinggi (pati) Polri yang akan menduduki jabatan itu.
Kode Idham
Lalu, pada Kamis (5/12/2019) kemarin, Idham sempat memberikan kode untuk memboyong Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono ke Mabes Polri.
Awalnya, Idham memuji kinerja Gatot sebagai Kapolda. Hal itu disampaikan pada acara perkembangan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE), peluncuran aplikasi Satpam Mantap, dan aplikasi Help Renakta di Polda Metro Jaya.
"Saya membayangkan 1 tahun 8 bulan saya jadi Kapolda, saya tidak mampu melakukan ini," ungkap Idham saat memberi sambutan.
"Pak Gatot ini belum setahun sudah bisa melaksanakan kegiatan ini sehingga dari semua ini cuma satu kata, luar biasa," kata dia yang disambut tepuk tangan hadirin.
Setelah itu, Idham bahkan memberi sinyal bahwa Gatot sudah layak untuk diberi jabatan di Mabes Polri.
"Sudah pantas Pak Gatot ini ke Mabes Polri," tutur Idham sambil tertawa.
Di pengujung sambutannya, Idham kembali menyinggung pergeseran jabatan bagi Gatot.
Awalnya, Idham membicarakan perihal kelanjutan program yang baru diluncurkan Polda Metro Jaya.
Idham mengingatkan agar program tersebut terus dilanjutkan meski posisi kapolda diganti.
"Sebentar lagi Pak Kapolda bergeser. Kalau Kapolda-nya tidak eager sama ini, ya hanya tinggal saja program," ungkapnya.
Gatot jadi Kabareskrim?
Seusai acara, Idham langsung meninggalkan lokasi acara sehingga awak media tidak memiliki kesempatan untuk menanyakan lebih lanjut mengenai isyarat yang diberikannya.
Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal memberi penjelasan mengenai kode yang dilontarkan Idham.
Menurut Iqbal, hal itu merupakan sesuatu yang biasa dilakukan sebagai bentuk motivasi.
"Di dalam sambutan biasa itu, memberikan motivasi," kata Iqbal seusai acara tersebut.
Ketika ditanya apakah Gatot akan menduduki jabatan Kabareskrim, Iqbal tak menjawab spesifik.
Nama Gatot memang sempat santer dibicarakan sebagai kandidat Kabareskrim.
Namun, Iqbal hanya mengatakan bahwa penunjukan Kabareskrim sedang diproses Wanjakti.
"Seluruh calon pejabat utama itu sedang dilakukan proses dalam tahapan Wanjakti itu," tutur dia.
Kosong hampir dua bulan
Jabatan Kabareskrim kosong sejak ditinggalkan Jenderal (Pol) Idham Azis, yang dilantik menjadi Kapolri pada 1 November 2019.
Sebelumnya, seusai ditetapkan sebagai Kapolri dalam rapat paripurna DPR, pada 31 Oktober 2019, Idham sempat melontarkan janji akan menunjuk penggantinya usai dilantik.
Penunjukan Kabareskrim baru juga tak lepas dari janji Idham untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Namun, nyatanya, belum ada tanda-tanda siapa perwira tinggi (pati) yang akan menduduki jabatan tersebut hingga saat ini.
Rotasi tanpa Kabareskrim Idham sebenarnya sudah melakukan rotasi jabatan pertamanya sebagai Kapolri.
Bahkan, Idham juga telah memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pati dari rotasi pertamanya pada 19 November 2019. Namun, dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 tertanggal 8 November 2019, tidak ada posisi Kabareskrim.
Sejumlah jabatan yang dirotasi, antara lain Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Kalimantan Timur, Koorsahli Kapolri, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, hingga Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/06/09004581/kode-kode-kapolri-bagi-kapolda-metro-jaya-terkait-jabatan-kabareskrim