Namun, ia mengatakan, persoalan utama dalam mencari pengganti Sandiaga Uno untuk menduduki kursi orang nomor dua di DKI Jakarta bukan soal pencalonan semata.
"Saya jelaskan, bahwa pada dasarnya ini sedang proses ya, tetapi kan bukan hanya dari pencalonan yang jadi problem, tetapi bagaimana calon ini bisa diproses DPRD ya," kata Sohibul di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Gerindra telah mengajukan empat nama pengganti Sandiaga.
Mereka adalah Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat Partai Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Ariza Patria.
Menurut Sohibul, pihaknya tengah memperhitungkan nama-nama yang diajukan Gerindra.
Sebab, ia berkaca pada pengalaman sebelumnyuaua. Dua nama yang disodorkan PKS untuk menggantikan Sandiaga, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto ditolak DPRD DKI
"Jadi masalah konstelasi politik ini juga menjadi pertimbangan kita, tetapi yang jelas adalah bahwa PKS memegang kewenangan," ujar dia.
Sohibul juga menyampaikan, masih banyak kemungkinan yang akan diambil PKS, mulai dari menolak semua nama yang diajukan Gerindra atau mengambil salah satunya untuk kemudian disandingkan dengan kader PKS yang telah dicalonkan.
"Jadi masih dalam proses ya," ujar dia.
Untuk diketahui, posisi wagub kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggal Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden.
Namun, proses pemilihan di DPRD DKI berjalan alot. Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas. Hingga kini, rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/05/17064711/soal-wagub-dki-sohibul-sebut-persoalannya-bukan-sekadar-cari-tokoh-pengganti