Salin Artikel

Menko PMK Sebut Data Penduduk Beragam Bikin Program Pemerintah Tak Optimal

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat menjadi Keynote Speaker pada acara Sosialisasi Sustainable Development Goal's (SDGs) dan Rapat Koordinasi Teknis Sensus Penduduk Tahun 2020 di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Misalnya, kata dia, perbedaan jumlah penduduk Indonesia apabila dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan data dari Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri).

"Perbedaan ini menjadi signifikan apabila dikaitkan dengan penyediaan bahan pangan bagi selisih penduduk. Hal ini menyebabkan tidak optimalnya kebijakan yang dilaksanakan," terang Muhadjir seperti dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Selasa (26/11/2019).

Hal tersebut, kata dia, diperkuat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan soal kesimpangsiuran data dari kementerian dan lembaga.

Kesimpangsiuran itulah yang menyebabkan tak optimalnya pelaksanaan kebijakan pemerintah sehingga diperlukan satu data kependudukan yang dibangun berbagai kementerian dan lembaga.

Oleh karena itu, menurunya dibutuhkan satu data kependudukan yang terpadu dan sinkron dari berbagai kementerian dan lembaga tersebut.

"Untuk membangun satu data kependudukan diperlukan sinkronisasi antara data dari Dukcapil Kemendagri yang de jure dan teregistrasi sesuai dokumen kependudukan dengan BPS yang dilakukan secara de facto melalui sensus dan survei," terang dia.

Menurut dia, dengan menjadi satu data kependudukan, akan memudahkan perencanaan sekaligus memperkuat pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Apalagi tahun 2020 akan dilakukan Sensus Penduduk yang untuk ketujuh kalinya, sehingga dia berharap akan menghasilkan data yang kredibel dan valid.

Selain itu, data sensus tersebut juga dapat menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk baik fertilitas, mortalitas, maupun migrasi.

Termasuk karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator SDGs.

"Juga mampu menjadi instrumen untuk evaluasi pembangunan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan SDGs serta perencanaan berbagai bidang," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/26/22494271/menko-pmk-sebut-data-penduduk-beragam-bikin-program-pemerintah-tak-optimal

Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke