Salin Artikel

Surya Paloh: Nasdem Tetap Partai Pengusung Pemerintah, tapi...

Hal itu disampaikan Surya saat menghadiri perayaan HUT Nasdem kedelapan di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019).

"Pikiran-pikiran kritis harus tetap kita miliki. Tapi kesetiaan dan loyalitas itu modal kita tidak boleh pergi jauh dari kita," ujar Surya.

"Kalau konsepsi, pikiran, ketegasan, konsistensi, satu, kita partai pengusung pemerintah. Kita perlu pertegas ini karena jangan ada pikiran-pikiran yang memberikan sebuah tanda tanya kepada para saudara-saudara kader Nasdem," lanjut dia.

Surya menyatakan Nasdem harus menunjukkan ketegasan itu sebab belakangan ini muncul kesan seolah partainya bermain dua kaki, yakni mengaku sebagai partai koalisi pemerintah namun juga menjalin komunikasi dengan partai-partai oposisi.

Surya menambahkan Nasdem tak boleh menjaga jarak dengan partai oposisi untuk menjalin komunikasi.

Namun, ia juga meminta seluruh kader Nasdem menunjukkan kesungguhannya mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menaruh harapan besar kepada saudara semuanya sebagai partai pendukung pemerintah. Agar partai ini tetap menjaga komitmen kekompakan di dalam internal partai. Agar partai ini tetap menjaga misi dan visi partai," lanjut dia.

Sebelumnya, Surya Paloh sempat bertemu Presiden PKS Sohibul Iman.

Sejumlah pengamat menilai Nasdem memainkan politik dua kaki dengan berada di koalisi pemerintah namun juga menjalin komunikasi dengan partai oposisi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/23/18470131/surya-paloh-nasdem-tetap-partai-pengusung-pemerintah-tapi

Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke