Salin Artikel

Pemerintah Beri Penghargaan kepada 10 Tokoh Pencegahan Stunting

Dalam sambutannya, Moeldoko bercerita saat pertama kali masuk ke Istana pada Januari 2018 lalu. Ia saat itu mengakui tidak tahu apa itu stunting, meskipun KSP memiiki tugas untuk pencegahan stunting.

"Secara jujur saya harus mengakui bahwa waktu saya masuk ke KSP ini ada program pencegahan stunting. Saya sendiri enggak ngerti apa itu stunting," kata Moeldoko.

"Setelah di sini baru paham. Oh stunting. Baru mengerti stunting definisinya gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ini menjadi sangat penting," sambungnya.

Moeldoko menyebut berkali-kali Presiden menyatakan pentingnya Indonesia memerangi stunting. Sebab, jika stunting sudah terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan akan membawa risiko berkepanjangan.

"Risikonya adalah anak-anak Indonesia jadi tidak punya daya saing," ujarnya.

Stunting, kata dia, telah menimbulkan potensi kerugian negara mencapai 2-3 persen dari total Gross Domestic Peoduct (GDP). Sebab, stunting juga dapat berdampak tidak langsung terhadap tingkat pengangguran.

"Jadi, sungguh memprihatinkan kalau Indonesia masih dibebani masalah ini," kata dia.

Oleh karena itu lah, Moeldoko sangat menghargai masyarakat yang turut membantu memerangi stunting.

Menurut dia, kolaborasi pemerintah dengan masyarakat dalam lima tahun terakhir sedikit banyak mulai berdampak pada penurunan angka stunting. Angka stunting menurun cukup banyak.

"Pada 2018 dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 30,8 persen," ujarnya.

Berikut ini 10 tokoh yang mendapatkan penghargaan terkait pemcegahan stunting.

1. Ratna Megawangi

Ratna merupakan pendiri Indonesia Heritage Foundation. Bersama suaminya, Ratna mendirikan yayasan yang bergerak dalam pengembangan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Beliau telah membina 3.300 sekolah PAUD yang menerapkan PHBK.

2. Selina Patta Sumbung

Selina saat ini menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi (CEO) dan Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children Indonesia).

Di bawah kepemimpinannya, Save The Children mengembangkan model public private partnership untuk pencegahan stunting melalui pendampingan puskesmas dan model posyandu ramah anak.

3. Diyah Puspitarini

Diyah saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Nasyiatul Aisiyah. Nasyiatul Aisiyah bekerja sama dengan Lazismu dalam program pencegahan stunting bertajuk Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang di seluruh Indonesia 34 Provinsi dan 462 kabupaten/kota.

4. Zack Petersen

Zack bekerja sama dengan organisasi relawan lainnya (indorelawan, doctor share, organisasi aktivitas mahasiswa kedokteran Indonesia/CIMSA) sampai saat ini telah menjangkau 5.000 keluarga di 18 pulau di seluruh Indonesia untuk mempromosikan 1.000 HPK.

5. Robyn Soetikno

Robyn mengamati kebutuhan ibu-ibu muda atas informasi seputar kehamilan dan pertumbuhan balita. Dia membuat aplikasi teman bumil.

6. Stevia Angesty

Stevia bersama adiknya mendirikan Feelwell Ceramic (FWC) pada 2016, sebuah perusahaan bermisi sosial untuk mewujudkan "toilet untuk semua" karena percaya bahwa akses toilet adalah hak setiap manusia. Stevia menyebut dirinya sebagai sociopreneur.

7. Meity H. W. Monteiro

Meity merupakan istri Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole. Dia merasa terpanggil untuk melayani warga.

Melalui Taman Pawodda atau Gugus Tugas dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI), dengan 4 layanan dasar yang meliputi kesehatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Khususnya layanan kesehatan, isu tunting digaungkan.

8. Aripin Achmad

Aripin membuat Rumah Gizi Gampang (RGG) kemudian diadopsi menjadi salah satu bagian dari isi Pergub Aceg No 14 Tahun 2019 khususnya upaya cegah stunting di level desa.

9. Noer Wulan Sari Kaban

Noer bekerja dengan Kopernik sejak 2013. Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Kemitraan Masyarakat. Dia mempunyai spesialisasi dalam progam pemberdayaan ekonomi perempuan.

Bersama Kopernik, dia mengembangkan program pemenuhan kebutuhan air layak minum dengan menggunakan saringan air.

10. Heri Kurniawan

Heri tepilih sebagai Duta Genre Indonesia Provinsu DKI Jakarta pada 2018. Sebuah program yang digagas BKKBN untuk mendiseminasikan informasi dan melakukan advokasi tentang: kesehatan reproduksi, penundaan usia perkawinan, pencegahan stunting sejak dini.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/15/12445241/pemerintah-beri-penghargaan-kepada-10-tokoh-pencegahan-stunting

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke