Zainudin Amali lahir di Gorontalo, 16 September 1962. Dia dikenal sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR.
Dia mewakili Provinsi Gorontalo tahun 2004-2009 dan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2009-2014.
Kemudian pada tahun 2019, dia terpilih kembali menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan yang sama.
Pada tahun 2009-2014, Zainudin pernah menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Dia juga menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur periode 2013-2018.
Saat menjabat di Komisi VII DPR, dia pernah mengkritisi sistem industri dan pembangkit listrik yang dianggap masih mengalami kekurangan gas.
Selama di DPR, dia juga pernah dimutasi ke beberapa komisi, antara lain pada April 2015 dia ditugaskan di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.
Pada Januari 2016, dia dimutasi lagi ke Komisi I DPR dan sempat ditugaskan menggantikan posisi Rambe Kamarulzaman sebagai Ketua Komisi II DPR-RI.
Komisi itu membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan, pertanahan dan reforma agraria.
Sebagai wakil rakyat, selain akrab dengan mutasi ke berbagai sektor, Zainudin juga akrab dengan aparat pemberantas korupsi.
Setidaknya, ia pernah beberapa kali diperiksa KPK terkait sejumlah kasus.
Pertama, Zainudin pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK terkait kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pada tahun 2013.
Dalam putusan kasus itu, Zainudin disebut melakukan komunikasi dengan Akil untuk kepentingan sengketa Pilkada Jawa Timur. Saat itu dia sedang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur.
Kemudian pada 2014, Zainudin juga pernah diperiksa dalam penanganan perkara suap Kementerian ESDM yang melibatkan Menteri ESDM Jero Wacik.
Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Sekjen ESDM Waryono Karno.
Bahkan, KPK juga pernah menggeledah kediaman dan kantornya ketika dia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII di bidang energi, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup.
Pada Selasa (22/10/2019) lalu, Zainudin dipanggil Jokowi ke Istana. Dia mengaku diajak berdiskusi soal kepemudaan dan olahraga.
"Diskusi kerja-kerja kabinet ke depan, pengembangan sumber daya manusia, serta peningkatan prestasi kita di bidang olahraga," kata Zainudin.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/23/14000031/zainudin-amali-menpora-baru-yang-akrab-dengan-kpk