Salin Artikel

Penjelasan MPR soal Teknis Tempat Duduk dan Prosesi Foto Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Perbedaan itu, kata dia, salah satunya terjadi pada sesi perpindahan tempat duduk antara wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin dengan wakil presiden Jusuf Kalla.

"Hanya yang berbeda dengan periode lalu adalah karena periode lalu presiden dan wakil presiden dua-duanya berganti, sekarang ini Pak Jokowi Presiden RI terpilih dilanjutkan terpilih kembali," kata Ma'ruf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (18/10/2019).

"Oleh karena itu, nanti pertukaran tempat duduk hanya ada di wapres, dari Pak Ma'ruf Amin ke Pak Jusuf Kalla. Saya kira itu kekhususannya ya. Prosesi yang lain saya kira sama," sambungnya.

Ma'ruf mengatakan, perbedaan kedua adalah ada sesi khusus pemberian ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf yang dilakukan setelah sesi foto bersama dengan MPR.

Hal itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada tamu-tamu negara menyampaikan selamat kepada presiden dan wakil presiden.

"Nanti setelah prosesi selesai, akan berjejer di depan podium utama. Saya kira nanti tamu-tamu negara sahabat bisa ada kesempatan untuk menyampaikan ucapan selamat," ujarnya.

Selanjutnya, Ma'ruf mengatakan, MPR akan melanjutkan persiapan dengan melakukan gladi resik, Sabtu (19/10/2019) pada pukul 14.00 WIB. Namun, ia belum bisa memastikan presiden terpilih Joko Widodo akan hadir gladi resik.

"Saya belum tahu persis nanti dengan protokol istana. Kalau beliau (Jokowi) biasanya kemarin juga datang ya (gladi resik). Ya mudah-mudahan nanti bisa melihat langsung bersama-sama. Tapi kalau toh tidak datang, ada perwakilan dari protokol istana yang tentu nanti akan menyampaikan tata upacara kepada beliau," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/18/18004221/penjelasan-mpr-soal-teknis-tempat-duduk-dan-prosesi-foto-pelantikan-jokowi

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke