Salin Artikel

Kontras Desak LPSK Dampingi Saksi Kematian Dua Mahasiswa UHO Kendari

"Kami mendesak LPSK segera memberi pendampingan keseluruhan, baik pemeriksaan untuk saksi mau pun masyarakat yang memberikan informasi, pihak mana pun yang infonya dapat dipertanggungjawabkan," ujar Koordinator Kontras Yati Andriyani di Jakarta, Senin (14/10/2019), sebagaimana dikutip Antara.

LPSK, lanjut Yati, tidak perlu menunggu muncul korban baru memberikan perlindungan dengan alasan terbatas secara teknis dalam memberikan perlindungan kepada saksi dan korban.

Selain LPSK, Kontras juga menyerukan Ombudsman RI, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tidak tumpul dalam menyikapi kasus tewasnya La Randi dan Muh Yusuf Kardawi itu.

"Lembaga-lembaga ini harusnya proaktif dan segera membentuk tim bersama yang bisa mendorong akuntabilitas dalam pengungkapan kasus ini. Perlindungan saksi terpenuhi, juga hak korban atas keadilan penyelesaian kasus ini," ujar Yati.

Desakan itu, menurut Yati penting disuarakan. Sebab, Komnas HAM belum melakukan mandatnya melakukan pemantauan dan penyelidikan adanya dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa tewasnya dua mahasiswa itu.

Kompolnas juga belum melakukan fungsi pengawasan dan pemantauan ke kepolisian di dalam menangani aksi yang berakhir jatuhnya korban jiwa.

Diberitakan, demonstrasi mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, berakhir dengan meninggalkan kesedihan.

Dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari menjadi korban tewas dalam demo dan unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).

Mahasiswa pertama yang menjadi korban tewas adalah Immawan Randy (21), yang merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Dokter Yudi Ashari yang menangani Randy di Rumah Sakit Ismoyo Kendari mengatakan, korban terluka di dada sebelah kanan selebar 5 sentimeter, dengan kedalaman 10 sentimeter.

Dokter menduga, luka tersebut akibat benda tajam berupa peluru.

"Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata Yudi.

Sementara, mahasiswa berikutnya yang menjadi korban tewas adalah Muhammad Yusuf Kardawi (19). Mahasiswa teknik sipil Universitas Halu Oleo itu dikabarkan meninggal dunia, Jumat (27/9/2019) pagi.

"Iya, pasien Muhammad Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pasca dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra, meninggal dunia sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto, seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo.

Yusuf harus menerima tindakan operasi, karena cedera serius saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Kamis kemarin. Yusuf mengalami benturan di kepala dan terdapat sekitar lima luka dengan panjang sekitar 4 sampai 5 sentimeter.

Menurut dia, luka di kepala Yusuf itu tidak beraturan posisinya, sehingga saat dilakukan tindakan operasi oleh dokter membutuhkan tambahan darah.

Namun, belum dapat dipastikan benturan yang menyebabkan luka di kepala mahasiswa D3 itu dari benda tajam atau benda tumpul.

"Diagnosanya itu dia banyak terkena benturan laporan dari teman-teman. Posisi lukanya beda-beda, cukup banyak, sekitar lima," kata Sjarif. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/15/06533031/kontras-desak-lpsk-dampingi-saksi-kematian-dua-mahasiswa-uho-kendari

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke