Hal tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap NOS, termasuk dari media sosial yang bersangkutan.
"Hasil pemeriksaannya, sudah terpapar (radikalisme), begitu juga dilihat dalam media sosialnya. Yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan JAD," ujar Kepala Penerangan Bagian Umum Bareskrim Polri Kombes Asep Adi Saputra di Bareskrim Polri, Rabu (9/10/2019).
Asep mengatakan, hal tersebut juga memperjelas bahwa NOS ada kaitannya dengan jaringan teroris yang diamankan kepolisian dua minggu lalu di Bekasi, yakni Abu Zee.
NOS juga dipastikan telah tersambung dengan jaringan JAD yang dituding merupakan dalang dari beberapa aksi terorisme di Indonesia. Salah satunya aksi JAD adalah teror bom di Surabaya pada 2018.
Saat ini, kata Asep, polisi juga tengah mendalami apakah NOS pernah membocorkan informasi dari kepolisian kepada jaringan teroris tersebut.
"Masih kami dalami (apakah memberi informasi polisi atau tidak), yang jelas yang bersangkutan ini aktif membangun hubungan dengan JAD," kata dia.
Adapun terkait status NOS di kepolisian sendiri akan direkomendasikan untuk diberhentikan.
Akan tetapi, saat ini NOS masih dalam pemeriksaan internal serta harus melalui prosedur sidang kode etik.
Diberitakan sebelumnya, Polwan NOS ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Yogyakarta pada Jumat (26/9/2019) lalu.
Dia ditangkap karena diduga telah terpapar radikalisme dari jaringan pelaku terorisme.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/09/19354591/polri-sebut-polwan-nos-aktif-terafiliasi-jaringan-teroris-jad