Salin Artikel

Lestari Moerdijat, Eksekutif Wanita yang Jadi Pendatang Baru Pimpin MPR...

Perempuan kelahiran Surabaya 30 November 1967 itu merupakan pendatang baru di parlemen.

Dia maju sebagai calon legislatif Pemilu 2019 untuk NasDem dari Daerah Pemilihan Dapil 2 Jawa Tengah.

Kader Partai NasDem yang akrab disapa dengan panggilan Mbak Rerie ini bahkan memperoleh suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif 2019.

Dia meraih 162.996 suara, padahal Rerie bertarung di daerah pemilihan yang disebut "angker" karena calon legislatif dari dapil tersebut terkenal dengan persaingan yang ketat dan memiliki elektabilitas tinggi.

Setelah dipastikan melenggang ke Senayan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ternyata langsung menunjuk Lestari sebagai calon pimpinan MPR dari Partai NasDem.

Penunjukan tersebut karena Surya menilai Lestari merupakan sosok yang tepat untuk duduk di pucuk pimpinan untuk menahkodai MPR.

Penilaian Surya Paloh bukan tanpa alasan. Meskipun pendatang baru di kancah parlemen, Lestari memiliki kemampuan mumpuni.

"Saya kenal lebih dari 30 tahun, dia seorang wartawati muda, hingga berkembang jadi pimpinan CEO korporasi besar. Tekun, teliti, ada idealisme di sana," kata Surya Paloh.

Lestari memiliki karier cemerlang. Dia adalah seorang eksekutif wanita yang menjabat sebagai Wakil Ketua Media Grup dan Presiden Direktur Media Indonesia.

Dia juga menjabat sebagai direksi dan komisaris di beberapa anak perusahaan Media Grup, antara lain Surya Energi Raya, CS Media Investment, Metro TV, Pangansari Utama, dan Emas Mineral Murni.

Tidak hanya cakap di dunia usaha, Lestari juga aktif di bidang sosial. Dia adalah Dewan Pembina Yayasan Sukma yang mengelola beberapa sekolah di Bireun, Pidie, dan Lhokseumawe, Aceh.

Lestari, Surya Paloh, Ana Widjaya, Rahmi Lohwur dan Rachmadi Heru mendirikan yayasan lembaga nonprofit yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan itu pada 2005 pascabencana tsunami di Aceh.

Selain di Yayasan Sukma, Lestari terlibat aktif dalam kampanye-kampanye berjuang melawan kanker payudara lewat Komunitas Sahabat Lestari.

Dia merupakan salah seorang penyintas kanker payudara. Pada tahun 2016 dia didiagnosa mengidap kanker payudara HER2 positif.

Lestari Moerdijat menjadi politisi perempuan satu-satunya yang duduk mengisi kursi kepemimpinan MPR RI 2019-2024.

Selain dia, kursi pimpinan MPR diisi oleh politisi laki-laki, yaitu Syariefuddin Hasan dari Fraksi Partai Demokrat (PD), Ahmad Basarah dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, Jazilul Fawaid dari Fraksi PKB, Hidayat Nur Wahid dari Fraksi PKS, dan Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar.

Nama pimpinan lainnya adalah Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra, Arsul Sani dari Fraksi PPP, Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN dan Fadel Muhamad dari Kelompok DPD RI.

Surya pernah menyampaikan, penunjukan Lestari menjadi pimpinan MPR dari Fraksi Nasdem merupakan komitmen partai tersebut dalam memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk berkontribusi bagi partai dan bangsa.

"Aturan undang-undang soal keterwakilan perempuan 30 persen sudah kita jalankan dari waktu ke waktu," kata dia.

Melampaui

Bahkan tidak sekadar 30 persen, Partai NasDem mampu meraih lebih 30 persen caleg perempuannya lolos ke DPR periode 2019-2024 Dari 59 orang caleg NasDem yang lolos ke DPR, 19 orang diantaranya merupakan caleg perempuan.

"Itu berarti perempuan caleg NasDem yang lolos ke Senayan berjumlah sekitar 32,2 persen dari total caleg NasDem yang lolos ke Senayan," kata Ketua DPP Partai NasDem Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, Irma Suryani Chaniago.

Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) mencatat bahwa perempuan caleg NasDem yang lolos ke Senayan pada Pileg 2019 yang mencapai 32,2 persen merupakan yang tertinggi dalam sejarah politik Indonesia.

NasDem memecahkan rekor keterwakilan perempuan yang pernah dicapai partai politik.

Para Srikandi NasDem itu terpilih karena mereka dekat dengan masyarakat, mereka dikenal masyarakat dan mereka dipercaya masyarakat. Itu membuat mereka bisa lolos dalam kompetisi yang sangat ketat ini," kata Irma yang juga Ketua DPP Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem itu.

Selain itu, keterpilihan 19 perempuan itu juga menunjukkan bahwa NasDem sangat serius dan selektif menempatkan perempuan dalam daftar caleg.

"Tidak asal-asalan memenuhi kuota 30 persen perempuan sebagai syarat pengajuan caleg dalam UU Pemilu," kata dia. 

Keterpilihan ini dinilainya membuktikan NasDem menyaring dan memilih secara berkualitas caleg perempuan.

Ketokohan dan kedekatan para perempuan itu dengan konstituen membuat mereka dipercaya dan dipilih.

Keterpilihan perempuan dalam Pileg 2019 itu juga dinilai membuktikan bahwa NasDem menghargai dan menempatkan perempuan secara sangat terhormat tanpa ada diskriminasi.

NasDem memandang kualitas perempuan politisi sejajar dengan pria.

"Rakyat sudah menjatuhkan pilihannya kepada perempuan caleg NasDem. Kami percaya para perempuan caleg NasDem terpilih itu akan segera membuktikan bahwa mereka memang layak menjadi wakil rakyat," kata Irma.

Penetapan sekaligus pelantikan Lestari sebagai pimpinan MPR periode 2019-2024 berlangsung pada Sidang Paripurna MPR, Kamis (3/10/2019) malam.

Saat itu, Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MPR RI periode 2019-2019 setelah didukung secara bulat oleh sembilan fraksi di MPR RI dan Kelompok DPD RI di MPR RI.

Bambang Soesatyo dipastikan terpilih sebagai ketua MPR RI, setelah penetapan forum rapat paripurna pemilihan ketua KPR RI yang dipimpin oleh anggota MPR RI tertua, Abdul Wahab Dalimunte dan anggota termuda, Hillary Brigitta Lasut di Gedung Nusantara, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Abdul Wahab membacakan 10 nama pimpinan MPR RI. Rapat paripurna sempat di skors selama sekitar 60 menit dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB dan saat rapat dimulai lagi, satu fraksi yang sebelumnya belum mendukung, yakni Fraksi Partai Gerindra kemudian menyatakan mendukung.

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Ahmad Riza Patria sehingga Bambang Soesatyo disetujui secara aklamasi sebagai ketua MPR RI periode 2019-2024.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/04/06012311/lestari-moerdijat-eksekutif-wanita-yang-jadi-pendatang-baru-pimpin-mpr

Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke