Rapat yang agendanya mengesahkan jadwal acara sidang dan membentuk fraksi-fraksi dan kelompok Dewan Pimpinan Daerah (DPD) itu dihujani interupsi lantaran hanya satu pimpinan MPR sementara yang memimpin rapat.
Sedianya, rapat tersebut dipimpin oleh dua pimpinan yang berasal dari anggota MPR tertua dan termuda.
Masalahnya, Sabam Sirait selaku anggota tertua tak hadir lantaran alasan kesehatan sehingga hanya anggota MPR Fraksi Nasdem Hillary Brigitta Lasut yang memimpin rapat selaku yang termuda.
Lantaran rapat harus dipimpin dua pimpinan MPR sementara, Hillary berinisiatif menggantikan posisi Sabam dengan anggota MPR Fraksi Demokrat Abdul Wahab Dalimunte selaku anggota MPR tertua yang usianya di bawah Sabam.
Namun, keputusan itu ditentang oleh para anggota MPR yang hadir. Anggota MPR Fraksi Golkar Adies Kadir menginterupsi rapat.
Sebab, hal itu belum diatur dalam Tatib MPR.
"Pimpinan tadi menyampaikan karena situasional salah satu pimpinan tidak bisa hadir. Kami mohon ditunjukkan aturannya karena konstitusi tidak mengatur itu karena konstitusi mengatur harus dipimpin yang tertua dan yang termuda. Kami mohon ditunjukkan aturannya," ujar Yandri.
Belum selesai Hillary menjawab, anggota MPR lain menginterupsi. Kali ini giliran anggota MPR Fraksi PAN Yandri Susanto yang menginterupsi.
"Perlu ada permufakatan di antara kita. Kami usul sebaiknya pimpinan menskors sidang ini, memanggil dan mengumpulkan unsur di MKD, dan unsur fraksi. Kalau memang diganti ya diganti, kalau diteruskan, ya kita cari celah hukumnya. Fraksi PAN mengusulkan untuk dilakukan lobi-lobi," ujar Yandri.
Hujan interupsi terus terjadi hingga akhirnya Hillary selaku pimpinan rapat memutuskan menskors rapat untuk mencari kesepakatan di antara seluruh fraksi.
"Karena itu, rapat kita skors, tok!" kala Hillary mengetuk palu menskors rapat.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/02/11380101/sidang-paripurna-ke-2-mpr-dihujani-interupsi-hingga-diskors