Salin Artikel

BMKG Prediksi Musim Kemarau Bisa Berlangsung Hingga Awal November

"Ke depan kita masih melihat potensi musim kemarau masih bisa berlangsung hingga pertengahan Oktober sampai awal November," kata Mulyono dalam diskusi bertajuk Antisipasi Karhutla Belanjut di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/9/2019).

Sehingga, kata dia, daerah yang berisiko dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih perlu menjaga kewaspadaannya.

"Puncak musim hujan kalau kita lihat pada umumnya akan terjadi pada bulan Januari dan Februari. Pada umumnya musim hujan akan merambat dari Sumatera bagian utara, tengah, selatan, Kalimantan, kemudian masuk ke Jawa bagian barat, tengah, timur, Bali, NTB sampai ke NTT," kata dia.

Ia pun mencontohkan, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprediksi memasuki musim hujan pada Oktober 2019.

Kemudian, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Merauke diperkirakan disiram hujan pada November hingga Desember 2019.

Terkait sebaran asap karhutla, kata Mulyono, sebarannya bersifat lokal dan tidak melintas batas wilayah negara lain. Meski demikian, BMKG masih mengawasi dengan ketat wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

"Transboundary haze (asap lintas batas) tidak terjadi saat ini, karena sebaran asap bersifat lokal. Pada umumnya di daerah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, ini daerah asapnya masih cukup signifikan ya, sehingga informasi dari sana nanti kita terus awasi," kata dia.

Tim BMKG, kata dia, juga terus mendukung tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan penyemaian awan.

"Di BMKG kita memonitor potensi bibit awan hujannya dimana kemudian secara cepat teman-teman tim TMC BPPT menyemai dan kemudian biasanya akan ada proses sekitar tiga jam setelah penyemaian itu baru mulai pertumbuhan awan dan hujan," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/26/18150471/bmkg-prediksi-musim-kemarau-bisa-berlangsung-hingga-awal-november

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke