Salin Artikel

Pertahankan Posisinya, DKI Jakarta Provinsi Terbaik dalam Indeks Demokrasi 2019

Kelima provinsi tersebut mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) sebagai provinsi dengan IDI terbaik pada tahun 2018.

"Hasil IDI 2018, pemerintah akan berikan penghargaan kepada 5 provinsi terbaik dengan nilai di atas 80," ujar Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Tri Soewandono saat peluncuran dan sosialisasi buku IDI 2018 bertajuk Penguatan Kebebasan Berpendapat dan Lembaga Perwakilan di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

DKI Jakarta menjadi provinsi nomor 1 yang capaian indeks demokrasinya terbaik, yakni 85,08 persen. Disusul oleh Bali 82.37, NTT 82.32, Kaltara 81.07, dan DIY 80.82.

Dengan hasil ini, DKI Jakarta berhasil mempertahankan posisinya untuk capaian demokrasi tertinggi pada tahun sebelumnya, yang mencapai 84,37 poin.

Selain kelima provinsi itu, provinsi lainnya menunjukkan capaian kondisi demokrasi dalam kategori sedang.

Sementara itu, capaian demokrasi terendah pada tahun 2018 diperoleh Provinsi Papua Barat dengan 58,29 poin yang menggantikan Provinsi Papua tahun sebelumnya dengan capaian 61,34 poin.

"Bagi yang belum memperoleh (kategori baik) bukan berarti buruk. Hal ini dalam rangka apresiasi sebagai syarat utama membangun. Saya harap dapat menerapkan nilai-nilai prinsip demokrasi pemilu jurdil, dan kesamaan terhadap HAM," kata dia.

Sementara itu, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada tahun 2018 sendiri mengalami peningkatan dari tahun 2017.

Hasil IDI 2018 yang dituangkan dalam sebuah buku tersebut menunjukkan bahwa indeks nasional Indonesia berjumlah 72,39 dari semula 72,11 pada tahun 2017.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/26/12471211/pertahankan-posisinya-dki-jakarta-provinsi-terbaik-dalam-indeks-demokrasi

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke