Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019) malam.
"Sudah diamankan 318 mahasiswa diduga ikut melaksanakan tindakan anarkistis maupun terlibat dalam kegiatan demo yang spontanitas tersebut," ujar Dedi.
Ia menuturkan, para mahasiswa tersebut tengah dimintai keterangan. Polisi, kata Dedi, sedang memilah-milah peran mereka yang diamankan.
"Sekarang sedang dipilah-pilah siapa terlibat penganiayaan, kemudian siapa yang terlibat provokasi, siapa yang ikut-ikutan saja. Malam ini juga dimintai keterangan," tuturnya.
Saat ini, Dedi mengatakan bahwa situasi di daerah tersebut sudah kondusif.
Polri juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi berita bohong atau hoaks hingga bertindak anarkistis.
Ia mengatakan, awalnya mahasiswa Papua yang pulang kampung ke Papua menduduki Universitas Cendrawasih (Uncen). Sebagian besar mahasiswa itu disebutkan datang dari Sulawesi.
Dedi mengatakan, mahasiswa tersebut diduga ingin mendirikan posko di areal Uncen. Menurut polisi, posko tersebut diduga untuk melakukan propaganda dan rencana aksi lainnya.
Kemudian, pihak rektorat dan sebagian mahasiswa Uncen yang tidak setuju menghubungi kapolda setempat.
Setelah aparat datang dan dilakukan negosiasi, mahasiswa yang menduduki Uncen sepakat untuk dipulangkan ke Expo Waena Jayapura.
Setiba di Expo, mahasiswa seketika melakukan serangan anarkistis ke anggota TNI-Polri sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi pun masih mendalami siapa provokator dari kejadian tersebut.
"Kita masih mendalami siapa memprovokasi secara mendadak mahasiswa tersebut, sekitar jam 1 siang langsung menyerang secara membabi buta," ujar Dedi.
Akibat kerusuhan tersebut, tiga warga sipil yang diduga mahasiswa tewas dan 20 orang lainnya luka-luka.
Berdasarkan dugaan sementara, kata Dedi, ketiga korban mahasiswa diduga tewas karena peluru karet.
Namun, penyebab kematian serta identitas korban masih didalami oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Selain itu, kejadian tersebut juga menyebabkan seorang aparat TNI tewas akibat luka bacokan dan serangan benda tumpul. Tercatat pula enam anggota Brimob luka berat karena luka bacok dan lemparan batu.
Saat ini, Dedi mengatakan, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura, Papua.
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/20560261/rusuh-di-jayapura-polisi-amankan-318-mahasiswa