Mahfud menyampaikan belasungkawa dan rasa dukanya yang mendalam.
"Seandainya kita boleh minta dispensasi kepada Tuhan, boleh minta penundaan takdir tentang kematian, tentu kita akan minta kepada Tuhan agar Pak Habibie belum dipanggil dulu. Karena kita masih memerlukan keteladanan dan bimbingan-bimbingannya," kata Mahfud.
Namun demikian, Mahfud mengikhlaskan kepergian Habibie.
Menurut Mahfud, kini saatnya melanjutkan perjuangan dan apa yang telah disumbangkan Presiden ketiga RI itu.
Mahfud menilai, Habibie adalah orang yang luar biasa, yang bukan hanya berjuang untuk kepentingan pribadi, tetapi juga mengorbankan seluruh yang ia miliki untuk kepentingan negara.
Salah satu pengrobanan terbesar Habibie adalah menyelenggarakan Pemilihan Umum pada 1998. Padahal, kala itu, Habibie secara konstitusi bisa bertahan menjadi Presiden hingga tahun 2003.
"Tapi beliau langsung mengumumkan saya akan mengadakan Pemilu agar rakyat memilih pemimpinnya sendiri melalui Pemilu yang baik. Dan terjadilah pemilu yang baik, sesudah puluhan tahun negara ini tidak pernah mengadakan pemilu dengan baik. Itulah yang dilakukan Habibie," ujar Mahfud.
Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie wafat pukul Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Rencananya, Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan. Tepatnya di samping makam almarhum istrinya, Asri Ainun.
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/12/08504031/seandainya-boleh-minta-dispensasi-kita-minta-pak-habibie-jangan-dipanggil