Salin Artikel

Kunjungi Divisi Infanteri 2 Kostrad, Menhan Ingatkan Hal Ini

Pasalnya, menurut dia, setiap prajurit telah diambil sumpahnya untuk setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kami patriot Indonesia, yang mendukung ideologi negara, yaitu Pancasila pemersatu bangsa ini," ujar Menhan.

Makanya, lanjut dia, kalau pemersatu bangsa ini hilang, maka hancur negara ini.

Untuk itu, Menhan mengimbau para prajurit TNI bersama-sama menjaga Pancasila sebagai pemersatu bangsa, sebagai ideologi bangsa.

Hal tersebut dia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad, Singosari, Malang, Jawa Timur, Jumat (23/8/2019).

Baginya, sebagai prajurit, apa yang menjadi musuh negara merupakan musuh prajurit. Oleh sebab itu, prajurit harus sigap melawan pihak-pihak yang mengancam keutuhan bangsa.

“Pemberontak, teroris, kami selesaikan, jangan ada toleran pada khilafah atau teroris,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/8/2019).

Dia pun menceritakan pengalamannya ketika memimpin operasi di daerah-daerah konflik, seperti Aceh.

Menurutnya, saat itu dia memimpin sendiri dan turun langsung pada operasi penaklukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Artinya jika jadi prajurit handal tunjukkan, sebagai prajurit profesional dan berani. Saat itu saya berhasil menaklukkan anggota GAM," katanya.

Menurut Menhan, hidupnya dengan para prajurit merupakan kebangaan yang tidak ada duanya. Apalagi saat melaksanakan operasi bersama prajurit di hutan-hutan.

Lebih lanjut, Ryamizard mengatakan, prajurit dan adalah alat negara dan pertahanan terdepan bangsa.

Itu sebabnya, prajurit harus profesional, tangguh, serta andal dalam menjalankan tugas karena nyawa menjadi taruhannya.

"Kalau orang itu mewakafkan harta atau tanah untuk membangun masjid, itu biasa. Tapi kalau saya, saya wakafkan nyawa saya untuk tanah air tercinta ini," katanya.

Terkait kunjungan Menhan ke Divisi Infanteri 2 Kostrad, Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya.

"Kami tentunya merasa sangat bangga dan terhormat mendapat kunjunhan bapak Menhan RI. Semoga dengan arahan yang disampaikan dapat memberikan kemajuan bagi Divif 2 Kostrad ke depan,” ucap dia.

Dalam laporannya, Pangdiv menyampaikan sebanyak 1.500 prajurit hadir dalam pengarahan tersebut.

Dia juga mengatakan, para prajurit disatuannya aktif terlibat berbagai kegiatan, baik latihan maupun operasi penugasan.

Sebagai informasi, selain memberikan arahan Menhan juga melakukan penanaman pohon di halaman Divisi 2 Kostrad.

Menhan pun mendapatkan cinderamata berupa patung Vira Cakti Yudha dan foto dirinya saat menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/26/22280901/kunjungi-divisi-infanteri-2-kostrad-menhan-ingatkan-hal-ini

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke