Salin Artikel

Ini Kronologi Penggembokan Kantor DPP Golkar Versi AMPG...

Wakil Ketua Umum AMPG Nofel Saleh Hilabi menjelaskan alasan pihaknya menggembok kantor tersebut.

Kepada KOMPAS.com, Nofel menceritakan, kejadian tersebut bermula dari dilarangnya dia bersama kader AMPG lainnya masuk ketika datang ke kantor DPP Golkar, tiga hari sebelum penggembokan dilakukan.

Kedatangannya itu adalah untuk meninjau kantor DPP yang dilempar bom molotov dan informasi adanya oknum mengatasnamakan AMPG serta Partai Golkar.

"Makanya saya datang sekaligus tanya surat yang kami kirim untuk menanyakan pleno. Itu hak kami untuk menanyakan sebagai pleno. Sampai di sana, kami dihadang kepolisian, katanya tidak boleh masuk takut ada bentrokan," ujar Nofel melalui sambungan telepon, Senin (26/8/2019).

Nofel mempertanyakan, mengapa polisi harus takut terjadi bentrokan di sana.

Setelah itu, Nofel memperoleh informasi bahwa di dalam Kantor DPP Golkar ada oknum yang mengatasnamakan AMPG. Oleh sebab itu, Nofel dan kawan-kawan ngotot tetap ingin masuk ke dalam.

"Karena kami tidak diberi masuk, maka kami menanyakan ke DPP. Protes. Kok tidak boleh masuk? Sedangkan kami kader dan simpatisan, pengurus, pleno," kata dia.

Tidak hanya pihaknya, bahkan wakil sekretaris jenderal Partai Golkar pun turut dilarang masuk ke dalam kantor.

"Katanya yang larang Sekjen, Sekjen dekat dengan Ketum. Akhirnya kami protes dan akan menduduki (kantor DPP) sampai dipersilakan masuk," kata dia.

Bersama kader lainnya, Nofel berinisiatif menginap di depan Kantor DPP Golkar selama tiga hari. Namun hingga saat itu pun, pihaknya tetap tidak dibiarkan masuk.

"Kader-kader dibiarkan tidur di pinggir jalan. Ini sesuatu yang memalukan, keji dan kejam," ujar dia.

Karena dilarang masuk, akhirnya pihaknya berinisiatif menggembok pintu Kantor DPP Golkar agar yang berada di dalam pun tidak bisa keluar.

"Saya gembok saja karena partai ini bukan perorangan. Sekarang merasa dimiliki oleh ketua umum atau segelintir kelompok sehingga kami tidak bisa masuk. Saya gembok dari luar, itu aksi protes kami," pungkas dia.

Diketahui, Partai Golkar sedang dilanda konflik internal menjelang Musyawarah Nasional (Munas) yang rencananya dilaksanakan Desember 2019 mendatang.

Jadwal Mmunas partai menjadi salah satu pemicunya. Kubu Bambang Soesatyo ingin agar munas digelar sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober nanti. Sementara kubu Airlangga bersikukuh agar Munas tetap digelar Desember mendatang.

AMPG yang melakukan aksi penggembokan tersebut merupakan pendukung Bambang Soesatyo yang menjadi penantang ketua umum petahana Airlangga Hartarto. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/26/17472461/ini-kronologi-penggembokan-kantor-dpp-golkar-versi-ampg

Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke