Salin Artikel

Seperti Ini Cerita Saat Listrik Padam Tahun 2002 yang Disinggung Jokowi...

Merespons peristiwa ini, Presiden Joko Widodo menyambangi Kantor Pusat PT Perusahaan Listrik Negara (PT PTLN), Senin (5/8/2019) pagi, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Jokowi mempertanyakan soal listrik padam yang berdampak besar terutama di Ibu Kota.

Ia menyinggung peristiwa sama yang pernah terjadi pada tahun 2002.

Menurut Jokowi, hal itu harus menjadi pembelajaran bersama.

"Jangan sampai kejadian yang pernah terjadi, kembali terjadi lagi," ujar Jokowi.

Seperti apa peristiwa saat terjadi pemadaman listrik tahun 2002?

Saat itu, aliran listrik juga padam. Terputusnya aliran listrik ini terjadi di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Banten.

Arsip Harian Kompas, 13 September 2002 berjudul "Listrik Mati Lagi, Rugi Milyaran Rupiah", menyebutkan, pemadaman aliran listrik terjadi pada Kamis malam dan Jumat, 12-13 September 2002.

Direktur Operasi PT PLN saat itu, Bambang Heryanto, mengatakan, hubungan pendek di Gardu Induk Tegangan Ekstra (GITET) Cibinong menyebabkan rusaknya transmisi ke arah Bekasi, Cawang, serta Gandul.

Kemudian, pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling juga tidak dapat masuk.

Menurut Bambang, awalnya beban diambli alih dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (OLTGU) Muarakarang dan PLTGU Tanjung Priok.

Akan tetapi, adanya kelebihan beban membuat kedua PLTGU itu berfungsi dengan isolasi.

Hal ini mengakibatkan GITET 500 kV di Suralaya, Clegon, Gandul, Cibinong, Cawang, Bekasi, dan Kembangan padam.

Adapun total beban yang padam sekitar 2.500 MW hingga dialami 3 juta pelanggan.

Sejumlah layanan terganggu

Padamnya listrik di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya membuat sejumlah pelayanan publik terganggu. Tercatat, perjalanan kereta rel listrik (KRL) dari Tangerang, Bogor, dan Bekasi terhambat.

Akibatnya, puluhan ribu penumpang terlambat masuk kerja.

Menurut Kepala Humas Darah operasi I Jakarta dan Jabodetabek Zainal Abidin, gangguan terutama terjadi dengan adanya pengurangan frekuensi pemberangkatan KRL yang melayani jalur Jabodetabek.

Sementara, untuk layanan transportasi kereta api jarak jauh, terjadi keterlambatan selama 2-3 jam akibat dari gangguan sinyal pengatur jalan.

Bukan hanya warga yang menggunakan pompa air, tetapi juga mereka yang berlangganan air minum dari PT Thames PAM Jaya dan PT PAM Lyonnaise Jaya.

Layanan seluler juga terhambat.

Penyedia jasa seluler saat itu, PT Satelindo menyebutkan, 638 dari 1.397 base transceiver station (BTS) yang ada di sekitar Jabodetabek dan 3 base station control (BSC) pun terkena dampaknya.

"Gangguan tersebut disebabkan power supply yang mereka gunakan dicatut oleh PLN. Daya untuk BSC didukung oleh mesin generator sendiri, sementara daya BT sebagian hanya dicatu oleh baterai yang hanya bisa bertahan dalam dua jam," ujar Direktur Operasi dan Rekayasa Seluler Satelindo Imron Harun.

Gangguan juga terjadi pada mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang macet.

Matinya aliran listrik juga membuat terhentinya bisnis termasuk hilangnya data-data komputer di berbagai pelayanan.

Peristiwa ini berimbas pada produksi di beberapa pabrik seperti Goodyear dan pabrik semen PT Semen Cibinong Tbk serta sejumlah pabrik garmen di Kabupaten Bogor.

Saat peristiwa terjadi, Goodyear kehilangan kesempatan memproduksi ban sebanyak 5.000 buah. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 1,25 miliar.

Mengakibatkan kebakaran

Peristiwa ini juga membuat terjadinya kebakaran di 13 lokasi di Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, peristiwa ini disinyalir imbas dari penggunaan lilin selama dua hari itu.

Pemadaman juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Harian Kompas, 14 September 2002 bertajuk "Listrik Padam, Lilin Sebabkan Kebakaran", menyebutkan, kebakaran pertama terjadi pada pukul 08.30 WIB di Penjaringan, Jakarta Utara yang disebabkan hubungan pendek arus listrik.

Kemudian, dua kebakaran lain terjadi di wilayah Tangerang pada pukul 13.20 WIB.

Adapun sembilan kasus lainnya terjadi antara Kamis pagi hingga Jumat dini hari.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/05/12223711/seperti-ini-cerita-saat-listrik-padam-tahun-2002-yang-disinggung-jokowi

Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke