Keputusan itu dibacakan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam acara Konferda DPD PDI-P Jawa Barat di Hotel Asrilia, Bandung, Sabtu (27/7/2019).
"Kang TB di barisan PDI-P makanya beliau akan mendapatkan penugasan yang lain," ujar Hasto.
Hasto mengatakan, Hasanuddin tetap akan membesarkan PDI-P dengan tugas lain. Meski tak lagi menjabat Keua DPD PDI-P Jawa Barat, Hasto menyatakan Hasanuddin tak turun jabatan.
Ia menegaskan tak ada istilah naik atau turun jabatan di PDI-P sebab semua kader ialah petugas partai. Dengan demikian, semua kader wajib menjalankan semua penugasan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.
"Di PDI-P jabatan itu naik apa turun, mula-mula menjadi sekretaris DPD misalnya di daerah lain. Tiba tiba menjadi ketua DPD lalu mengatakan jabatan itu naik atau turun. Kami tidak mengenal jabatan naik atau turun karena kami semua petugas partai," ujar Hasto.
"Pada saat pribadi pun ketika kami ditugaskan ketua nanti itu adalah bagian dari penugasan sebagai petugas partai semuanya kami laksanakan dari tiap penugasan," lanjut dia.
Sementara itu, Hasanuddin berterima kasih sudah diberi kesempatan menjadi pemimpin PDI-P di Jawa Barat. Ia pun mengaku bertanggung jawab atas turunnya perolehan suara PDI-P di Jawa Barat pada Pemilu 2019.
Hasanuddin mengatakan, beberapa faktor yang membuat perolehan suara PDI-P turun di antaranya dukungan kepada kompetitor yang semakin besar. Dalam beberapa tahun terakhir, ia merasa Jawa Barat menjadi basis pertumbuhan kompetitor PDI-P.
"Tekanan dari musuh betapa beratnya. Ada kalau dulu sekitar 18 DPC kami menang dan menduduki posisi sebagai ketua DPRD. Sekarang hilang 10 tinggal tujuh atau delapan lagi," ujar Hasanuddin.
"Saya mohon sebagai panglima kodam (ketua DPD) bertanggung jawab atas kekalahan dan kemenangan di Jabar. Jadi nanti tidak ada yang saling menyalahkan. Saya lahir batin bertanggung jawab atas kekalahan," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/27/15272271/hasil-konferda-pdi-p-jabar-tb-hasanuddin-dicopot-dari-ketua-dpd