Salin Artikel

Teroris Indonesia Didanai Internasional, Ini Langkah Polri...

"Termasuk aliran dana ini (kerja sama) dengan PPATK," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).

Selain itu, kepolisian juga berkoordinasi dengan kepolisian di negara sahabat serta perwakilan kedutaan besar sejumlah negara di Indonesia demi mendalami dana dari luar negeri.

"Kita kerja sama dengan kepolisan di beberapa negara. Dari tim Densus 88 sudah menyampaikan kepada para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia," tutur dia.

Terungkapnya aliran dana internasional untuk mendanai aksi terorisme di Indonesia berawal dari penangkapan terduga teroris yang memiliki inisial N di Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019) lalu.

Dari N, diketahui bahwa ia mendapatkan dana dari salah satu elite kelompok JAD Indonesia yang berinisial S alias Daniel alias Chaniago.

S sendiri sudah dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang dan saat ini terdeteksi berada di Khurasan, Afghanistan bersama kombatan ISIS.

Tercatat, sebanyak 12 orang dari lima negara mengirimkan dana ke S. Seluruh pengirim itu juga diduga terafiliasi dengan ISIS di negaranya masing-masing.

Pada rentang waktu Maret 2016 hingga September 2017, S menerima total dana sebesar Rp 413,17 juta.

Sementara ini, polisi mendeteksi aliran dana tersebut berasal dari lima negara, yakni Trinidad dan Tobago, Maladewa, Jerman, Venezuela dan Malaysia.

Dedi melanjutkan, tim Densus 88 Antiteror Polri masih mengejar terduga teroris bernama julukan Abu Saedah. Abu lah yang menjadi perantara penyaluran dana kepada N untuk kebutuhan perakitan bom.

"Nanti kalau Abu Saedah ketangkap, maka akan didapat lagi keterangan dari dia soal jaringan-jaringan di bawahnya. Kalau sudah ketangkap semua akan terurai," ujar Dedi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/25/07081481/teroris-indonesia-didanai-internasional-ini-langkah-polri

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke