Salin Artikel

6 Fakta Pertemuan Megawati-Prabowo, Diawali Makan Siang hingga Tawaran Ikut Kongres PDI-P

Pertemuan Megawati dan Prabowo berlangsung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Menurut Prabowo, pertemuannya dengan Megawati bertujuan untuk menyambung tali silaturahim.

Berikut sejumlah fakta menarik dalam pertemuan Megawati-Prabowo yang dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Penuh tawa

Pertemuan antara Megawati dan Prabowo diawali dengan bersalaman dengan Puan Maharani. Setelah bersalaman, Prabowo kemudian menghampiri Megawati dan berbincang sebentar.

Senyum pun tak lepas dari wajah mereka yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Kemudian, setelah menyapa awak media yang meliput momen tersebut, mereka berdua masuk ke dalam rumah untuk makan siang.

Prabowo pakai batik

Prabowo Subianto selama ini identik dengan kemeja safari berwarna krem atau putih.

Bahkan, saat bertemu dengan Jokowi, ia memilih menggunakan baju safari khasnya.

Namun, dalam pertemuan Prabowo dengan Megawati siang ini, dia memilih memakai baju batik lengan panjang dengan motif parang.

Jokowi tidak ikut

Pada pertemuan kali ini, Presiden Joko Widodo tak ikut.

Pada Rabu pagi hingga siang hari, Jokowi memiliki agenda kenegaraan, yakni menyambut Putra Mahkota Abu Dhabi His Royal Highness Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Pertemuan ini turut dihadiri anak-anak Megawati yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu, hadir pula Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Pada kunjungan Prabowo kali ini, Megawati menyiapkan menu khusus yakni nasi goreng buatannya.

Prabowo mengakui bahwa ia memang menyukai makanan tersebut.

Prabowo puji masakan Megawati

Prabowo menyebutkan, Megawati memenuhi janjinya untuk memasakkan nasi goreng saat ia berkunjung.

Megawati sendiri sebelumnya pernah bercerita jika Prabowo memang menyukai nasi goreng buatannya.

"Luar biasa, saya sampai nambah, tapi Beliau (Megawati) ingatkan saya untuk diet," kata Prabowo.

Menganggapi hal itu, Megawati tidak menyangka bahwa masakannya disukai.

Ia mengatakan, hal itu menjadi kelebihan perempuan kala menjadi politisi sekaligus pemimpin, karena bisa menjadikan masakan sebagai "senjata" yang digunakan utnuk diplomasi politik.

"Itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh," ujar Megawati.

Megawati undang Prabowo ke Kongres PDI-P

Usai pertemuan, Megawati menyebutkan, Prabowo bersedia diundang ke Kongres PDI-P. Acara ini akan berlangsung di Bali pada 8-11 Agustus 2019.

Ia ingin publik menilai hubungannya dengan Ketua Umum Gerindra itu terjalin dengan baik.

"Saya tanya, Mas mau diundang enggak sama saya, kalau mau saya undang, kalau enggak mau ya enggak apa-apa, 'Ya mau dong'," kata Megawati.

Sebelumnya, Prabowo tak pernah terlihat menghadiri acara yang digelar PDI-P.

Hal yang sama berlaku untuk saat Gerindra mengadakan acara, Megawati tak pernah tampak dalam agenda partai pimpinan Prabowo tersebut.

(Kompas.com/Kristian Erdianto, Rakhmat Nur Hakim, Ihsanuddin)

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/24/17425251/6-fakta-pertemuan-megawati-prabowo-diawali-makan-siang-hingga-tawaran-ikut

Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke