Salin Artikel

Prabowo Bertemu Megawati, Apa yang Akan Dibahas?

Demikian diungkapkan Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Rabu pagi.

Meski demikian, apa saja topik yang akan dibahas Megawati dan Prabowo nanti, Hendrawan belum dapat mengungkapkannya saat ini.

"Bisa diduga-dugalah. Tapi kan enggak usahlah disampaikan. Masak harus disampaikan sekarang?" Intinya, kalau dua tokoh politik bertemu, banyaklah pasti yang dibicarakan," ujar Hendrawan.

Hendrawan sekaligus membenarkan rencana pertemuan itu.

Bahkan, informasi yang didapat, pertemuan Megawati dan Prabowo bukan digelar pada sore hari seperti yang ramai beredar, melainkan pada Rabu siang ini.

"Iya (di rumah Megawati, Jalan Teuku Umar). Rencananya sih siang ini antara pukul 10.00 WIB-12.00 WIB," kata Hendrawan.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade juga enggan membeberkan topik yang akan dibicarakan Prabowo dan Megawati.

Namun, pada intinya Andre mengatakan, pertemuan itu sebatas silaturahim antara teman lama.

"Silahturahim saja sambil makan siang nanti," kata Andre kepada wartawan.

Diketahui, Megawati dan Prabowo pernah menjadi pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2009. 

 Ada gerakan "megapro" saat itu sebagai identitas bersatunya Megawati dan Prabowo ketika itu melawan calon petahana Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, perjuangan keduanya gagal. Pemenang Pemilu 2009 adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Boediono.

Andre menambahkan, kunjungan Prabowo ke rumah Ketum PDI-P itu akan ditemani oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Waketum Edhy Prabowo.

Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto membenarkan Megawati akan bertemu Prabowo.

Namun, ia meminta pertemuan tersebut tak dikaitkan dengan pembentukan koalisi.

"Atas dasar semangat yang sama, Ibu Megawati Soekarnoputri memang direncanakan bertemu dengan Pak Prabowo. Pertemuan dalam waktu dekat, dan sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa (23/7/2019).

"Pertemuan tersebut jangan dimaknai terlalu jauh dengan pembentukan koalisi," ujarnya.

Menurut Hasto, terkait koalisi pascapilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dan seluruh ketua umum partai koalisi.

Pertemuan tersebut, kata Hasto, menunjukkan persahabatan antara Megawati dan Prabowo meskipun keduanya berbeda sikap politik.

Ia menambahkan, rekonsiliasi pascapilpres sangat penting sehingga kedua tokoh itu pun bertemu.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/24/10444791/prabowo-bertemu-megawati-apa-yang-akan-dibahas

Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke