Kalla meminta pemda setempat aktif berinteraksi dengan TNI dan Polri di sana untuk menangani masalah keamanan dan pengungsi akibat konflik di Nduga.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi penangan pengungsi di Nduga yang hingga saat ini terus bertambah lantaran konflik tak kunjung padam.
"Yang harus mengevaluasi itu justru pemerintah daerah setempat, bupati. Tidak perlu pusat, cukup bupati dan gubernur yang periksa berapa. Masa semua memeriksa jumlah pengungsi harus pusat yang menghitung, itu kelewatan," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (23/2019).
Ia pun meminta pemda melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk memberikan informasi terkait kemanan kepada aparat TNI dan Polri.
Kalla mengatakan, yang terjadi di Nduga bukan sekadar konflik, tetapi penyerangan. Bahkan penyerangan sudah menyasar ke aparat TNI dan Polri.
Hal itu terlihat dengan banyaknya penyerangan kepada anggota TNI yang tengah mengamankan pembangunan jalan Trans Papua.
Kalla mengatakan, sedianya pemerintah menginginkan proses penyelesaian secara damai melalui dialog. Akan tetapi, upaya tersebut selalau ditolak sehingga cara yang digunakan ialah melalui penjagaan ketat oleh TNI dan Polri.
"Itu separatis namanya kalau begitu. Tentu kita akan berpegang kepada TNI ya, semua itu pemerintah pusat tidak bisa menerima seperti itu," ucap Kalla.
"Tentu yang terbaik iyalah suatu penyelesaian yang damai. Tapi kalau tidak mau damai hanya menyerang tentara, tentara kan harus mesti membalas, kan gitu," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/24/08084071/wapres-kalla-minta-pemda-proaktif-tangani-masalah-di-nduga-papua