Apabila komunikasi berjalan lancar, Syarief mengatakan, bukan tidak mungkin PDI-P dan partainya berbagi kursi pimpinan di parlemen.
"Bila temen-temen (Demokrat) setuju dan PDI-P juga setuju, mudah-mudahan, ketua DPR-nya adalah PDI-P, mungkin bagus juga kalau (ketua) MPR-nya itu dijabat oleh (kader) Partai Demokrat," ujar Syarief saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senayan, Senin (22/7/2019).
Menurut Syarief, partainya paling bisa diterima, baik oleh koalisi oposisi, maupun koalisi pendukung pemerintah. Oleh sebab itu, ia yakin PDI-P sebagai partai politik pemenang Pemilu 2019 mau berbagi kursi pimpinan di parlemen dengan Demokrat.
"Saya pikir, Partai Demokrat yang paling bisa diterima oleh semua pihak saya pikir ya. Tidak ada resistensi dengan partai- partai koalisi dan Partai Demokrat sudah sangat terbiasa berkolaborasi dengan semua partai-partai politik," ujar Syarief.
Syarief juga menyinggung kemesraan partainya dengan PDI-P pada 2009. Saat itu meskipun Demokrat pemenang pemilu, tapi tetap mendorong PDI Perjuangan untuk mengisi kursi MPR RI.
Ia pun yakin komunikasi antara partainya dengan PDI-P demi membahas kursi pimpinan MPR RI tidak lama lagi akan terjadi.
"Saya pikir, itu sudah dipikirkan oleh ketua umum Partai Demokrat. Tinggal menunggu timing-nya saja, waktunya, kapan untuk dimulai lobi-lobi fraksi dan lobi-lobi antar ketua umum," ujar Syarief.
Sebelumnya, kursi pimpinan MPR periode 2019-2024 menjadi incaran partai politik. PKB menjadi salah satu partai yang vokal menyatakan keinginannya untuk mengisi kursi pimpinan MPR. Selain PKB, Golkar, Gerindra, PDI-P dan Demokrat juga mengincar kursi pimpinan MPR.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/22/14280051/syarief-jika-setuju-ketua-dpr-dari-pdi-p-ketua-mpr-dari-demokrat